Jakarta Raya

Kebakaran Lahap 3 Rumah dan 6 Kontrakan di Cakung

Jumat, 18 Oktober 2024 | 07:00 WIB

Kebakaran Lahap 3 Rumah dan 6 Kontrakan di Cakung

Kebakaran di Cakung pada Kamis (17/10/2024). (Foto: Istimewa)

Jakarta Timur, NU Online Jakarta

Malam yang tenang berubah menjadi mimpi buruk bagi warga Kampung Pisangan, Gang Bona, saat kebakaran melanda tiga rumah dan enam kontrakan pada Kamis (17/10/2024) dini hari, sekitar pukul 01.25 WIB. Kebakaran yang diduga disebabkan oleh korsleting listrik ini mengakibatkan sembilan keluarga, berjumlah 27 jiwa, kehilangan tempat tinggal.


Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur, Abdul Wahid, menjelaskan bahwa kebakaran terjadi saat para pemilik rumah tengah tidur lelap. 
 

“Api pertama kali terlihat dari dapur salah satu kontrakan, dan warga segera berusaha membangunkan pemilik rumah. Warga sudah mencoba memadamkan api, tetapi minimnya sumber air membuat upaya tersebut sia-sia," ungkap Wahid.


Melihat api yang terus membesar dan merembet ke bangunan di sekitarnya, pihak berwenang segera mengerahkan 17 unit mobil pemadam dan 80 personel untuk mengatasi situasi. 


"Kami mulai pemadaman pada pukul 01.35 WIB dan berhasil mengendalikannya sekitar dua jam setelah kejadian," jelas Wahid.


Meskipun tidak ada korban jiwa atau luka, kerugian material dari insiden ini diperkirakan mencapai Rp 1,7 miliar. Lurah Penggilingan, Wawan Gunawan, menyatakan bahwa warga yang terdampak saat ini mengungsi di Masjid Al Mahrom dan sudah mengajukan bantuan kepada Sudin Sosial dan PMI. 


"Kami mengerahkan 15 anggota PPSU untuk membersihkan puing-puing sisa kebakaran" tambah Wawan.


Sementara itu, Kepala Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, Muchtar Zakaria, mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam penggunaan listrik. Penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan untuk memastikan penyebab kebakaran dan langkah-langkah pencegahan di masa mendatang.


"Kami menghimbau agar tidak menggunakan steker secara berlebihan dan selalu mencabutnya saat meninggalkan rumah kosong," imbaunya.


Doa agar Selamat dari Kebakaran


Melansir dari NU Online, Rasulullah mengajarkan beberapa doa agar selamat dari kebakaran. Berikut doanya:  


‎  عَنْ أَبِي الْأَسْوَدِ السُّلَمِيِّ هَكَذَا قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَدْمِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّي وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْغَرَقِ وَالْحَرِيقِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِرًا وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ لَدِيغًا   


“Dari Abu al-Aswad al-Sulami, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdoa: “Allahumma innî a’ûdzu bika minal hadmi, wa a’ûdzu bika minat taraddi, wa a’ûdzu bika minal gharqi wal harîqi, wa a’ûdzu biki an yatakhabbathanîsy syaithânu ‘indal mauti, wa a’ûdzu bika an amûta fî sabîlika mudbiran, wa a’ûdzu bika an amûta ladîghan.” 


Artinya:


Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari tertimpa reruntuhan. Aku berlindung kepada-Mu dari jatuh dari tempat yang tinggi. Aku berlindung kepada-Mu dari tenggelam dan kebakaran. Aku berlindung kepada-Mu dari bujuk rayu setan ketika (menjelang) kematian (sakaratul maut). Aku berlindung kepada-Mu dari mati di jalan-Mu dalam keadaan melarikan diri. Aku berlindung kepada-Mu dari mati karena sengatan binatang.” (Imam al-Nasa’i, Sunan al-Nasâ’i bi Syarh al-Hâfidz Jalâl al-Dîn al-Suyûthî wa Hâsyiyah al-Imâm al-Sindî, Beirut: Dar al-Ma’rifah, tt, juz 8, h. 678).