Jakarta, NU Online Jakarta
Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) DKI Jakarta Nyai Hj Hizbiyah Rochim mengajak masyarakat agar lebih ekstra beribadah kepada Allah pada Ramadhan mendatang. Hal ini disampaikan saat pengajian Muslimat NU dalam rangka menyongsong Ramadhan di Lantai Utama Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat pada Sabtu, (25/2/2023).
"Sebentar lagi akan menghadapi bulan suci Ramadhan, mari kita sambut dengan hati riang gembira dengan hati yang lapang, bersihkan rumah untuk ibadah, saling membantu dengan tetangga dan beribadah lebih ekstra lagi," tutur perempuan kelahiran Jombang, Jawa Timur itu.
Ibadah lebih ekstra, terang Nyai Hizbiyah tidak hanya melakukan ibadah yang biasanya dilakukan. Misalnya, biasanya hanya mengerjakan shalat 5 saja, tetapi saat Ramadhan bisa ditambahkan dengan qabliyah dan ba'diyah.
“Shalat malam yang biasanya tidak menjadi rajin dilakukan, bersedekah, mengkhatamkan Al-Qur'an dan ibadah yang bernilai baik lainnya,” terangnya.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan bahwa Ramadhan adalah bulan yang mulia yang penuh dengan rahmat dan maghfirah dari Allah. Kemuliaan Ramadhan ini, Allah akan membukakan pintu surga dan menutup pintu neraka.
“Dalam Ramadhan juga bisa digunakan untuk berdoa untuk diri sendiri, anak, suami, orang tua, tetangga dan masyarakat agar diselamatkan dari bala', serta mendoakan nusa dan bangsa agar tetap utuh, damai, dan sejahtera,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa selain memperbaiki diri di bulan puasa, bisa dijadikan momentum untuk mengajak tetangga bersilaturahmi dan mengajaknya beribadah merupakan hal yang terpuji.
Dalam kesempatan ini, Nyai Hizbiyah juga mengingatkan agar jamaah selalu membaca Qosidah Burdah minimal 11 kali dalam sehari agar dilancarkan urusannya.
Berikut ini sebagian isi dari Qasidah Burdah.
"Maula ya sholli ' wasallim daaiman abadan
'alal habibika khoirul kholqi kullihimi.
Huwal habîbulladzî turjâ syafâ’atuhu
Likulli haulin minal ahwâli muqtahami."
“Qosidah Burdah ini dibaca sehari minimal 11 kali, Insyaallah aktivitas kita akan dilancarkan" tutupnya.
Pewarta: Wiwit Musaadah
Editor: Khoirul Rizqy At-Tamami
