• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Selasa, 23 April 2024

Jakarta Raya

LBM PWNU DKI dan PAM Jaya Bahas Ketahanan Air di Jakarta

LBM PWNU DKI dan PAM Jaya Bahas Ketahanan Air di Jakarta
Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta dan Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya di Hotel Acacia, Jalan Kramat Raya, Kecamatan Senen, Kota Jakarta Pusat, Rabu (23/11/2022).
Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta dan Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya di Hotel Acacia, Jalan Kramat Raya, Kecamatan Senen, Kota Jakarta Pusat, Rabu (23/11/2022).

Jakarta Pusat, NU Online Jakarta

Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta dan Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya menyelenggarakan sosialisasi tentang ketahanan air di DKI Jakarta. Keduanya mendiskusikan tata kelola air di Jakarta dalam perspektif agama di Hotel Acacia, Jalan Kramat Raya, Kecamatan Senen, Kota Jakarta Pusat, Rabu (23/11/2022).


Ketua LBM PWNU DKI Jakarta KH Mukti Ali Qusyairi menyatakan bahwa permaslahan air merupakan masalah klasik yang menyangkut kepentingan bersama.


“Maka dalam kesempatan ini kita perlu duduk bersama dengan PAM Jaya untuk membahas permasalahan air agar dapat membawa kemahlahatan bagi masyarakat,” kata Kiai Mukti yang juga kontributor buku Fiqih Tata Kota.


Terkait buku Fiqih Tata Kota, Kiai Mukti manambahkan bahwa ide tersebut dicetuskan pertama kali oleh Ketua PWNU DKI Jakarta KH Samsul Ma’arif.


“Sebelum dilantik, LBM Jakarta diamanati untuk mencari sebuah hukum atau dalam bahasa pesantrennya itu bahtsul masail dan menyusun buku tentang fiqih tata kota. Penggagas utama adalah Ketua PWNU DKI Jakarta Kiai Samsul kemudian LBM PWNU Jakarta menjadi eksekutornya,” kata Kiai Mukti.


Kiai Samsul Maarif juga menyoroti soal air. Ia mengatakan, air termasuk masalah yang sangat fundamental. “Ternyata dalam kehidupan kita, air sangat fundamental, apalagi di kota Jakarta. Maka semua kota besar paling utama adalah air, udara, energi dan pangan,” kata Kiai Samsul.


Menurutnya, NU sebagai bagian dari masyarakat merasa bertanggung jawab atas permasalahan air dan penataan kota melalui sosialiasi.


“Dilihat dari banyaknya jumlah warga NU di Jakarta,  mungkin jumlahnya paling banyak juga maka kami ikut bertanggung jawab. NU bekerja sama dengan PAM Jaya punya tanggung jawab secara moral dengan pandangan secara agama untuk membenahi permasalahan air,” katanya.


Direktur Utama PAM Jaya Arif Nasrudin menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi terus dengan PWNU DKI Jakarta untuk sosialisasi kepada masyarakat.


“Forum seperti ini tidak bisa sekali. Ini harus dilakukan secara terus menerus sehingga kesadaran air bersama dapat disadari dari sentuhan agama. Permasalahan air seolah-olah tidak kelihatan, apalagi diambil secara ilegal karena akan berefek luar biasa terhadap lingkungan,” tutupnya.


Kontributor: Haekal Attar

Editor: Alhafiz Kurniawan


Jakarta Raya Terbaru