Jakarta Raya

LP Ma'arif NU Jakarta Terapkan 4 Prioritas untuk Ciptakan Pendidikan Ramah Anak

Selasa, 8 Oktober 2024 | 09:00 WIB

LP Ma'arif NU Jakarta Terapkan 4 Prioritas untuk Ciptakan Pendidikan Ramah Anak

Ilustrasi pendidikan ramah anak. (Foto: Freepik)

Jakarta, NU Online Jakarta
Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Nahdlatul Ulama (NU) Jakarta menerapkan 4 program prioritas dalam menciptakan sistem pendidikan yang aman terhadap anak di lingkungan satuan pendidikan binaan LP Ma’arif NU Jakarta. 4 priotitas ini di antaranya, Pengembangan data, kurikulum, sarana dan prasarana, serta peningkatan sumber daya manusia (SDM) peserta didik.

 

“Fokus utamanya adalah memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan akses pendidikan yang inklusif, tidak diskriminatif, dan mendukung perkembangan mereka (anak) secara menyeluruh,” ujar Ketua LP Ma’arif NU Jakarta H Sudarto kepada NU Online Jakarta, Selasa (8/10/2024).

 

Sudarto menjelaskan dalam dunia pendidikan yang semakin kompetitif, konsep Sekolah Ramah Anak (SRA) menjadi salah satu fondasi penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi perkembangan anak. Pendidikan yang ramah anak, kata dia, tidak hanya memenuhi kebutuhan akademik peserta didik, tetapi juga menjamin perlindungan dan hak dasar mereka.

 

"Kami tidak membeda-bedakan peserta didik berdasarkan ras, gender, daerah, atau latar belakang profesi orang tua. Pendidikan adalah hak dasar anak yang wajib kami junjung tinggi,”

 

Ia menegaskan prinsip inklusivitas ini sejalan dengan tujuan pendidikan ramah anak yang mengedepankan perlindungan, kesejahteraan, serta hak-hak anak dalam proses pendidikan. Dalam konteks global, Sudarto mengutip laporan UNESCO yang menyebutkan empat tantangan global, yaitu perubahan iklim, konflik dan kekerasan, diskriminasi dan ketidaksetaraan, serta kekurangan makanan, air bersih, dan tempat tinggal.

 

“Pendidikan yang diterapkan di Ma'arif NU tidak hanya terbatas pada aspek akademik semata. Kurikulum Ma'arif NU, yang sejak awal mengombinasikan ilmu pengetahuan, agama, dan adab, dianggap sebagai wadah pendidikan yang sempurna untuk membentuk karakter generasi penerus bangsa,” tegasnya.


Sudarto menyampaikan keberhasilan pendidikan ramah anak tentu tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak. Ia mengaku LP Ma'arif NU DKI Jakarta telah melakukan banyak kerja sama dengan pemerintah, NGO, perguruan tinggi, media, serta pihak swasta dalam memastikan keberlangsungan Sekolah Ramah Anak. 


Dirinya mencontohkan pada 1 Juli 2024, LP Ma'arif NU Jakarta bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengadakan sosialisasi pencegahan perundungan di sekolah-sekolah di bawah naungan Ma'arif NU.

 

“Acara tersebut menjadi wujud nyata upaya Ma'arif NU dalam memastikan terciptanya lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi siswa, guru, dan orang tua,” tuturnya.


Lebih lanjut, Sudarto memaparkan kerja sama ini juga mencakup peningkatan kapasitas guru dan siswa dalam menghadapi era digital. LP Ma'arif NU DKI Jakarta secara berkala memberikan pelatihan berbasis digital kepada para pendidik, sementara siswa didorong untuk mengasah kemampuan mereka melalui kompetisi sains dan matematika berbasis digital. 


“Langkah ini sejalan dengan visi Ma'arif NU untuk mencetak generasi yang mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi, sekaligus mengembangkan keterampilan sosial dan emosional mereka,” terangnya.


Sudarto menekankan bahwa pendidikan ramah anak di Ma'arif NU selalu berlandaskan pada nilai-nilai Islam yang universal, seperti kasih sayang (mahabbah), kebersamaan (ijtima’iyyah), dan keadilan. Ketiga pilar ini menjadi prinsip dasar dalam menjalankan praktik pendidikan di bawah naungan Ma'arif NU. 


“Dengan demikian, pendidikan yang diterapkan tidak hanya berfokus pada pencapaian akademis, tetapi juga pembentukan karakter yang kuat dan peduli terhadap sesama,” tandasnya.