• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Sabtu, 4 Mei 2024

Jakarta Raya

LP Ma'arif NU DKI Canangkan Sembilan Poin Transformasi Digital Pendidikan

LP Ma'arif NU DKI Canangkan Sembilan Poin Transformasi Digital Pendidikan
Penguatan Kelembagaan dan Peningkatan Kapasitas Pengurus LP Ma'arif NU di Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan, Jalan Buncit Raya, Pejaten Baru, Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Jumat (29/9/2023) siang. (Foto: Istimewa).
Penguatan Kelembagaan dan Peningkatan Kapasitas Pengurus LP Ma'arif NU di Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan, Jalan Buncit Raya, Pejaten Baru, Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Jumat (29/9/2023) siang. (Foto: Istimewa).

Jakarta Selatan, NU Online Jakarta


Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta menggelar Penguatan Kelembagaan dan Peningkatan Kapasitas Pengurus LP Ma'arif NU. Dalam acara yang dihadiri oleh beberapa perwakilan guru sekolah se-DKI Jakarta itu berhasil mencanangkan sembilan poin terkait transformasi digital pendidikan.


"Sembilan poin terkait tranformasi digital pendidikan agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan dunia global, beberapa hal yang menjadi rumusan seminar nasional sebagai tindak lanjut langkah yang dapat diambil untuk melakukan transformasi digital dalam pendidikan bagi guru-guru LP Maarif NU, " kata Ketua LP Ma'arif PWNU DKI Jakarta H Sudarto di Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan, Jalan Buncit Raya, Pejaten Baru, Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Jumat (29/9/2023) siang.


Sudarto menyebutkan bahwa yang menjadi modal pertama terkait memajukan pendidikan melalui pendidikan dengan peningkatan kompetensi digital. Menurutnya guru-guru perlu memahami teknologi digital yang relevan dengan pendidikan, termasuk aplikasi pembelajaran online, perangkat lunak pembelajaran, dan alat-alat digital lainnya. 


"Kedua yang menjadi fokus adalah penggunaan platform pembelajaran online, guru-guru dapat memanfaatkan platform pembelajaran online seperti Moodle, Google Classroom, atau Edmodo untuk membuat dan mengelola materi pembelajaran. Ini memungkinkan mereka untuk berbagi tugas, pengumuman, dan sumber daya secara digital," katanya.


Kemudian, Sudarto menyebut poin yang ketiga terkait pengembangan konten digital, Ia menginginkan agar guru-guru dapat membuat konten pembelajaran digital seperti video pembelajaran, e-book, dan sumber daya online lainnya yang dapat diakses oleh siswa kapan dan dimana saja.


"Keempat yaitu menerapkan kelas virtual dengan video konferensi seperti Zoom atau Microsoft Teams dapat memungkinkan guru untuk berinteraksi secara langsung dengan siswa dan menjalankan sesi pembelajaran online secara efektif. Kelima terkait pemanfaatan media sosial, para guru dapat menggunakan media sosial untuk berkomunikasi dengan siswa dan orangtua,  serta berbagi informasi terkait pelajaran atau acara sekolah," jelasnya.


Selain itu, pendidikan nanti menurut Sudarto harus dibenarkan dengan penilai guru terhadap siswa, poin keenam tersebut dapat menjadi opsi penilaian online seperti ujian daring, tugas daring, atau kuis online untuk  mengukur pemahaman siswa.


"Selanjutnya yang ketujuh yaitu kolaborasi guru-guru dengan mendorong kolaborasi antar guru-guru untuk berbagi pengalaman, sumber daya, dan praktik  terbaik dalam penggunaan teknologi dalam pendidikan. Kedelapan terkait keamanan dan privasi sehingga dapat dipastikan perlindungan data siswa dan informasi pribadi dengan mengikuti pedoman keamanan dan privasi yang ketat dalam penggunaan teknologi," jabarnya.


Tidak kalah penting, menjadi poin kesembilan, Sudarto mengungkapkan perlu adanya pengembangan literasi digital siswa dan evaluasi yang melibatkan siswa dalam pembelajaran literasi digital sehingga mereka dapat menggunakan teknologi dengan bijak dan aman. 


"Sedangkan evaluasi perlu adanya terhadap implementasi teknologi dalam pembelajaran, dan melakukan pembaruan sesuai dengan kebutuhan dan umpan balik dari siswa dan staff," katanya.
 

Pada acara tersebut hadir pula oleh Ketua PWNU DKI Jakarta KH Samsul Ma’arif, Wakil Ketua PWNU DKI Jakarta H Mulawarna Hanase, KH Lutfi Hakim, Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Prof Komarudin,  Kepala PUSDATIN Kemendikbudristek  Dr Hasan Habibie, Direktur KSKKM Kementerian Agama RI M Sidik Sisdiyanto.


Pewarta: Haekal Attar
Editor: Aru Elgete


Editor:

Jakarta Raya Terbaru