Jakarta Barat, NU Online Jakarta
Peserta Akademi Sahur Indosiar (Aksi) 2023 Ahmad Ardiansyah menceritakan keadaan dirinya selama di asrama. Ia merasakan nilai kekeluargaan yang mendalam antar peserta walaupun sedang dalam persaingan Aksi 2023 tersebut.
"Kekeluargaan yang luar biasa di asrama, pertemuan yang singkat tapi sangat terasa," terangnya saat diwawancarai NU Online Jakarta, Ahad (1/4/2023) siang.
Mamat sapaannya bercerita, selalu ada drama perpisahan antar peserta, secara ajang ceramah tersebut menggunakan sistem seleksi. Sehingga yang tidak lolos, akan langsung tereliminasi.
"Di belakang panggung pasti ada drama antar peserta, semisal kayaknya saya yang akan keluar, kalau pun saya keluar, jangan lupakan saya ya. Terlebih lagi setelah shalat shubuh, pasti kami orang-orang asrama menangis karena teman yang kita cintai harus pulang karena gugur," cerita Mamat dengan penuh haru.
Selain itu, Mamat menggunakan waktu untuk mempersiapkan penampilan selanjutnya. Dirinya mengaku mencari topik yang sedang marak terjadi di masyarakat.
"Istilahnya cari topik yang lagi trend di zaman sekarang," jelas Kader Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jakarta Timur itu.
Setelah dibuat teksnya, Mamat mengaku langsung mengkonsultasikan kepada mentor agar tidak terjadi kesalahan pada dalil yang ia pakai.
"Selanjutnya, dikonsultasikan dalilnya ke mentor, supaya tidak keluar dari makna dalil tersebut," ceritanya.
Selanjutnya Mamat menceritakan secara rinci kegiatannya selama di Asrama Aksi 2023.
"Jadi dari jam 11:00 sampai 18:00 kita akan ada evaluasi penampilan dan pematangan materi bersama ustadz Romli," ungkapnya.
Menjelang adzan maghrib, Mamat menegaskan kegiatan selama di asrama adalah buka puasa bersama sampai dilanjutkan dengan shalat tarawih berjama'ah.
"Masuk ke jam 20:00 sampai 22:00 WIB, kami para peserta melakukan pelatihan untuk pematangan materi, karena kita harus bersiap untuk menghadapi penampilan secara langsung di televisi," pungkasnya.
Pewarta: Haekal Attar
Editor: Khoirul Rizqy At-Tamami
