Jakarta Raya

Pemilik Pesantren di Jaktim Sodomi 7 Santrinya, MWCNU Duren Sawit Siap Bantu Korban

Jumat, 17 Januari 2025 | 10:11 WIB

Pemilik Pesantren di Jaktim Sodomi 7 Santrinya, MWCNU Duren Sawit Siap Bantu Korban

Ilustrasi: kekerasan (via baomoi.com)

Jakarta Timur, NU Online Jakarta 

Kasus pelecehan seksual di lingkungan pondok pesantren kembali mencuat. Kali ini, pemilik Pondok Pesantren Ad-Diniyah, yang berlokasi di RT 09/RW 07, Kelurahan Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, diduga melakukan tindakan asusila berupa sodomi terhadap tujuh orang santrinya. 
 

tKetua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Duren Sawit, Syahrul Kamal menyatakan keprihatinannya atas kejadian tersebut. Ia menekankan pentingnya perhatian terhadap pengelolaan pesantren agar kasus serupa tidak terulang. 
 

“Kami akan segera membuat surat edaran dan bersilaturahmi dengan seluruh pondok pesantren di Jakarta Timur.Kami ingin memberikan imbauan khusus agar pengurus pesantren lebih waspada dan menjaga lingkungan mereka,” ujar Syahrul kepada NU Online Jakarta pada Jumat (17/01/2025). 
 

Syahrul menambahkan, meskipun pesantren tersebut tidak berafiliasi dengan NU, pihaknya siap membantu para korban dan keluarga. “Kami di MWCNU baru membaca dan melihat perkembangan kasus ini. Kami akan turun langsung untuk memberikan dukungan, terutama kepada para korban yang terdampak,” tegasnya. 
 

Dia menjelaskan bahwa pondok pesantren tersebut tidak memiliki hubungan dengan Nahdlatul Ulama (NU), baik secara struktural maupun kultural. “Pesantren ini bukan bagian dari NU, baik di tingkat ranting maupun sebagai pengurus NU, kabarnya tempat itu tidak cukup  disebut pondok pesantren karena memang hanya seperti Majelis taklim,” terangnya. 
 

Ia berharap agar kasus tersebut segera diusut tuntas dan tidak ada lagi tindakan serupa yang mencemari nama baik pesantren. “Kami ingin memastikan bahwa pesantren tetap menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi santri untuk belajar dan mendalami agama,” pungkasnya. Sebelumnya, seorang pemilik pesantren di Pondok Kelapa, Jakarta Timur dengan inisial KH diduga kuat telah mencabuli tujuh santri pria yang masih di bawah umur. 
 

Kasus ini menjadi sorotan publik setelah salah satu korban, A yang berusia 15 tahun, memberikan kesaksian mengejutkan. A, yang juga seorang santri di pesantren tersebut, menjelaskan bahwa para korban adalah siswa yang berada di rentang usia SMP hingga awal SMA. "Iya, ada tujuh orang, teman-teman dari SMP mau ke SMA, pengakuannya disodomi ustaz" ungkap A dilansir Antara. 
 

Diketahui, tindakan keji ini dilakukan di dalam kamar pribadi KH. "Di kamar ustadz, ada beberapa cerita, tapi ke teman dekat saja yang dipercaya," lanjut A, menunjukkan bahwa cerita-cerita ini hanya dibagikan di kalangan terbatas karena rasa malu dan trauma yang dialami oleh para korban. 
 

Para korban, semuanya laki-laki, menghadapi tidak hanya trauma fisik tetapi juga psikologis yang mungkin akan mempengaruhi masa depan mereka. Pelaku dan korban telah di bawa ke Polres Metro Jakarta Timur untuk penyelidikan lebih lanjut. 
 

Polres Metro Jakarta Timur menetapkan pengasuh sekaligus guru di pondok pesantren ad-Diniyah di Kawasan Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur sebagai tersangka kasus sodomi terhadap tujuh santrinya. "Terlapor sudah jadi tersangka dan sudah ditahan," ujar Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, Jumat (17/1/2025).