• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Sabtu, 20 April 2024

Jakarta Raya

Peringati Satu Abad NU, MWCNU Kebon Jeruk Berikan Santunan Anak Yatim

Peringati Satu Abad NU, MWCNU Kebon Jeruk Berikan Santunan Anak Yatim
Pengurus MWCNU Kebon Jeruk memberikan santunan kepada seorang anak yatim dalam kegiatan Peringatan 1 Abad NU yang digelar di Masjid Jami' At-thohiri, Senin (13/2/2023). (Foto: Tangkapan Layar Channel Youtube Media Analis Indonesia)
Pengurus MWCNU Kebon Jeruk memberikan santunan kepada seorang anak yatim dalam kegiatan Peringatan 1 Abad NU yang digelar di Masjid Jami' At-thohiri, Senin (13/2/2023). (Foto: Tangkapan Layar Channel Youtube Media Analis Indonesia)

Jakarta Barat, NU Online Jakarta

Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kebon Jeruk memberikan santunan kepada 50 anak yatim di sela acara Peringatan Satu Abad NU yang digelar di Masjid Jami' At-thohiri, Jakarta Barat, Senin (13/2/2023).

 

“Kegiatan ini merupakan tasyakuran dalam rangka satu abad Nahdlatul Ulama, disamping itu kita juga memberikan santunan yatama kepada anak yatim sebanyak 50 orang,” kata Ketua Panitia Ahmad Sauri.

 

Sauri berharap dengan dilaksanakannya kegiatan tersebut dapat memperkuat fikrah dan harakah NU, khususnya di Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

 

“Kita berharap dari kegiatan ini, terutama di wilayah Kebon Jeruk, dapat berkembang Nahdlatul Ulama-nya, fikroh, harakah, amaliyah-amaliyah Nahdlatul Ulama, khususnya di Kebon Jeruk ini semakin kuat,” ungkapnya.

 

Acara yang bertemakan “Merawat Jagat, Membangun Peradaban” tersebut menghadirkan Ketua Umum PBNU masa khidmat 2010-2022 KH Said Aqil Siradj sebagai pengisi tausiyah.

 

Kiai Said mengingatkan kepada jamaah yang hadir untuk menjaga anak-anaknya dari dampak negatif media sosial (medsos) dengan memberikan pendidikan di pondok pesantren. 

 

"Kita harus lebih berhati-hati dalam menjaga anak terutama dari bahaya serangan media sosial. Menurut saya satu satunya jalan untuk mencegah bahaya ini dengan memasukkan anak ke pondok pesantren,” ujarnya.

 

Berkaitan dengan pondok pesantren, Kiai Said menceritakan peran seorang ibu Nabi Musa dalam menjaga anaknya, sehingga ia tidak terpengaruh oleh hal-hal yang negatif dari lingkungannya.

 

“Nabi Musa yang lahir di tengah tengah lingkungan yang penuh kekufuran dan kemaksiatan, tetapi Nabi Musa tidak tertular akan semua itu, karena Nabi Musa dijaga oleh ibu yang beriman dan hati ikhlas,” jelas Pengasuh Pondok Pesantren Al-Tsaqafah tersebut.

 

Ia mengibaratkan pondok pesantren sebagaimana ibu Nabi Musa tadi, yang dengan tulus menjaga anak dari berbagai macam bahaya.

 

“Begitu pula dengan pondok pesantren yang kita ibaratkan dengan seorang ibu tadi, maka insya Allah anak-anak kita akan selamat dari bahaya-bahaya medsos yang semakin gencar menyerang para anak-anak di zaman sekarang ini,” pungkasnya

 

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Pengurus MWCNU dan Pengurus Ranting NU di Kecamatan Kebon Jeruk, serta warga nahdliyin sekitar lokasi acara.

 

Kontributor: Rohmalia Azahra
Editor: Herly Ramadhani


Jakarta Raya Terbaru