• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Senin, 29 April 2024

Jakarta Raya

Pesantren Nurul Ibad Akan Gelar Tahlilan Selama 40 Hari untuk KH Muhammad Syakrim

Pesantren Nurul Ibad Akan Gelar Tahlilan Selama 40 Hari untuk KH Muhammad Syakrim
Tahlilan akan digelar selama 40 hari kedepan di Pelataran Halaman Pesantren Nurul Ibad, Lubang Buaya, Jakarta Timur. (Foto: NU Online Jakarta/Rakhman Jaya).
Tahlilan akan digelar selama 40 hari kedepan di Pelataran Halaman Pesantren Nurul Ibad, Lubang Buaya, Jakarta Timur. (Foto: NU Online Jakarta/Rakhman Jaya).

Jakarta Timur, NU Online Jakarta


Pengurus Pesantren Nurul Ibad Ustadz Subur Andi Mukhtar mengatakan bahwa keluarga besar Almarhum KH Muhammad Syakrim akan menggelar tahlilan selama 40 hari kedepan di Pelataran Halaman Pesantren Nurul Ibad, Lubang Buaya, Jakarta Timur.


"Saya mengajak para warga masyarakat dan Nahdliyin semua untuk menghadiri tahlilan selama 40 hari kedepan dalam rangka wafatnya Almarhum Abuya KH Muhammad Syakrim di pelataran Pesantren Nurul Ibad," katanya kepada NU Online Jakarta, Rabu (12/7/2023) siang.


Sebelumnya Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Muhammad Syakrim itu telah wafat di Rumah Sakit Angkatan Udara Dr. Esnawan Antariksa, Jalan Merpati Lanud halim Perdanakusuma Nomor 2, Halim Perdana Kusumah, Makasar, Jakarta Timur, Selasa (11/7/2023) sore.


Rais Syuriyah Pengurus Cabang (PCNU) Jakarta Timur KH Ibnu Mulkan mengabarkan bahwa almarhum Abuya KH Muhammad Syakrim telah dishalatkan di Masjid Nurul Ibad dan akan dikuburkan setelah Shalat Zuhur (12/7/2023) Rabu lalu.


Tokoh kharismatik asal Betawi asal Lubang Buaya, Jakarta Timur kelahiran tanggal 9 April 1938-2023 telah berpulang di usia 85 tahun. Almarhum Abuya Syakrim merupakan pendiri Pesantren Nurul Ibad, Lubang Buaya, Jakarta Timur.


Abuya Syakrim diketahui merupakan santri dari KH Tubagus Muhammad Falak yang lebih tenar dengan Abah Falak Pegentongan, Kota Bogor. Almarhum menjadi santri di Pondok Pesantren Al-Falak pada tahun 1951-1954.


Pewarta: Haekal Attar
Editor: Aru Elgete


Editor:

Jakarta Raya Terbaru