Jakarta Selatan

Kader Perempuan Harus Akseleratif, KOPRI PMII Jaksel Gelar SKK 2025

Senin, 16 Juni 2025 | 14:00 WIB

Kader Perempuan Harus Akseleratif, KOPRI PMII Jaksel Gelar SKK 2025

KOPRI PMII Cabang Jaksel menggelar SKK 2025 tanggal 12-15 Juni 2025, di Pusdiklat Administrasi Kementerian Agama RI, Ciputat, Tangerang Selatan. (Foto: KOPRI PC PMII Jaksel)

Ciputat, NU Online Jakarta

KOPRI PMII Cabang Jakarta Selatan menggelar Sekolah Kader KOPRI (SKK) 2025 selama empat hari, 12-15 Juni 2025, di Pusdiklat Administrasi Kementerian Agama RI, Ciputat, Tangerang Selatan. Kegiatan kaderisasi formal tingkat dasar ini diikuti 21 peserta dari berbagai komisariat dan rayon di bawah naungan PMII Cabang Jakarta Selatan serta peserta eksternal dari luar cabang.

 

Ketua KOPRI PMII Cabang Jakarta Selatan Shofwah Fahazehru menegaskan bahwa SKK tahun ini menjadi langkah strategis dalam mencetak kader perempuan yang mampu menghadapi tantangan era digital. Dia menjelaskan bahwa kegiatan ini mengusung tema "Mewujudkan Kader KOPRI yang Akseleratif di Era Society 5.0" dengan semangat "Perempuan Berdaya, KOPRI Digdaya".

 

"Tema ini adalah panggilan zaman. Kader perempuan tidak cukup hanya adaptif, tapi harus akseleratif: cepat belajar, sigap merespons, dan mampu menjadi solusi bagi masyarakat. Kita sedang menyiapkan generasi perubahan," tegasnya.

 

Shofwah menekankan bahwa era Society 5.0 menuntut kader yang tidak hanya cakap teknologi tetapi juga tangguh secara nilai dan adaptif terhadap perubahan sosial. Dia menyampaikan harapan agar kader KOPRI dapat menjadi motor akselerasi yang bijak dalam mengambil keputusan.

 

"Era Society 5.0 menuntut kita tidak hanya cakap teknologi, tetapi juga tangguh secara nilai dan adaptif terhadap perubahan sosial. Kader KOPRI harus menjadi motor akselerasi: cepat belajar, sigap bergerak, dan bijak mengambil keputusan," ujarnya.

 

Ketua KOPRI PKC DKI Jakarta Nanda Asifa Putri menyampaikan pentingnya peran strategis KOPRI dalam membentuk kader yang sadar jati diri dan mampu hadir sebagai subjek perubahan sosial. Dia menjelaskan bahwa kader perempuan harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital.

 

"Kita hidup di era Society 5.0. Di sinilah pentingnya akselerasi kader: aktif dalam ruang diskusi, tangguh secara digital, dan adaptif terhadap inovasi. Mari jadikan KOPRI ruang tumbuh bagi perempuan muda yang progresif, kritis, dan santun," tegasnya.

 

Ketua KOPRI PB PMII Wulansari Aliyatusholikhah mengangkat pentingnya peran perempuan di berbagai lini kehidupan dalam sambutan utamanya. Dia menjelaskan bahwa orientasi KOPRI adalah sebagai wadah peningkatan kiprah perempuan dalam profesionalisme dan intelektualisme berbasis nilai Ahlussunnah wal Jama'ah An-Nahdliyah.

 

Wulansari memperkenalkan konsep 3B KOPRI yang menjadi pilar utama pengembangan kader perempuan. Dia menjabarkan tiga pilar tersebut meliputi Berdikari, Berdaya Bersama KOPRI, dan Berdaya Saing Global.

 

"Perempuan Berdaya, KOPRI Digdaya," ujarnya.

 

Ketua KOPRI PB PMII tersebut menekankan pentingnya spiritualitas dan akar ideologis dalam pembentukan kader. Dia mengingatkan bahwa PMII adalah bagian dari Nahdlatul Ulama yang memiliki nilai-nilai keulamaan.

 

"Semakin jauh dari ulama, semakin jauh pula keberkahannya. Kita ini pewaris nilai dari KH. Hasyim Asy'ari. Siapa yang mengurus NU, anak cucunya akan saya doakan husnul khatimah," ujarnya.

 

Acara pembukaan SKK 2025 dihadiri beberapa tokoh penting termasuk Ketua KOPRI PB PMII, perwakilan Majelis Pembina Cabang Jakarta Selatan, Ketua PMII Cabang Jakarta Selatan, dan Ketua KOPRI PKC PMII DKI Jakarta. Opening ceremony ditandai secara simbolis dengan pemukulan gong oleh Ketua KOPRI PB PMII.