Jakarta Raya

Pesan Kopri PMII Jakarta Jelang Kongres XXI: Bekali Kader Pelatihan untuk Jadi Pemimpin

Rabu, 31 Juli 2024 | 14:30 WIB

Pesan Kopri PMII Jakarta Jelang Kongres XXI:  Bekali Kader Pelatihan untuk Jadi Pemimpin

Aktivis Kopri PMII Jakarta Cut Dhea Agusti. (Foto: Istimewa)

Jakarta, NU Online Jakarta
Pemilihan ketua Kopri Pengurus Besar (PB) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) akan ditentukan di forum musyawarah tertinggi yang ada di tubuh PMII yaitu Kongres. PB PMII akan menyelenggarakan kongres ke XXI pada tanggal 12-14 Agustus 2024 di Palembang, Sumatra Selatan yang akan datang. 


Aktivis Kopri PMII Jakarta Cut Dhea Agusti berharap perhelatan kongres yang akan datang dapat menghasilkan kader kopri terbaik. Kopri yang mampu melaksanakan pelatihan-pelatihan untuk menjadi bekal bagi kader perempuan menjadi pemimpin. Pelatihan yang mampu melahirkan kader kopri yang mempunyai keahlian sesuai bidang yang diminati. Sekaligus kader kopri yang dapat berkontribusi kepada bangsa dan negara untuk menjeput generasi emas 2045.  

 

“Saya berharap di kongres kali ini, perbedaan pendapat dan perbedaan pilihan tidak menjadikan kopri PMII menjadi terpecah belah. Tetapi justru saling menjaga demi terselenggaranya kongres yang damai. Sehingga dapat melahirkan Kopri PMII yang lebih baik di kepengurusan selanjutnya. Kopri yang dapat mewujudkan berbagai pelatihan untuk bekal kader perempuan mejemput generasi emas 2045,” ujar Ayya sapaan akrabnya kepada NU Online Jakarta, Rabu (31/7/2024).

 

Ayya menjelaskan sesuai dengan visi kopri yaitu menjadikan kopri yang mandiri dan maju. Ia berharap kopri mampu mewujudkan kader-kader bangsa yang mempelopori kemajuan dan perubahan di Indonesia. Mampu menjawab tantangan dan mampu melahirkan gagasan besar yang dapat membawa manfaat untuk masyarakat.

 

“Ketua kopri PB PMII terpilih nantinya yang mampu mewujudkan visi misi dengan baik. Janji manis sebelumnya yang sudah disampaikan menjadi bentuk pertanggung jawaban kepada kader kopri PMII se-Indonesia. Ya, selain itu dapat melahirkan gagasan besar membawa manfaat bagi orang banyak,” tegas Ayya.

 

   
Pengurus Kaderisasi Kopri PMII Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta itu mengungkapkan siapapun yang menjadi pemimpin di kopri nantinya, ia berharap mampu menjadikan kopri yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Kopri yang lebih progresif dalam mengamalkan visi misi kopri itu sendiri. Ketua kopri yang dapat memfasilitasi kadernya untuk terus berkembang dan mampu menghadapi tantangan.  

 

“Salah satu tugas dan tanggung jawab kopri PB PMII kedepannya yaitu persoalan SDM (sumber daya manusia), yang mana kopri PB PMII harus menyiapkan kader-kader perempuan yang unggul dan berkualitas di masa depan. Selain itu kopri PB PMII sebagai organisasi besar harus menjadi penggerak bagi perempuan di Indonesia dalam mengawal kasus kekerasan pada perempuan dan anak,” ungkap Ayya.

 

Ayya berpesan kaderisasi kopri PMII kedepan lebih mengedepankan kualitas kader dengan mendorong para kader menguasi keahlian. Selain itu, kader kopri yang mampu memerjuangkan dan mewujudkan keadilan bagi hak-hak perempuan di ruang publik. 

 

“Konsep kaderisasi yang ada di kopri jangan lagi hanya mencari kader dengan kuantitas terbanyak. Tetapi bagaimana cara kopri merubah kuantitas menjadi berkualitas. Kopri yang terlatih untuk membuktikan di ruang publik, yang sejauh ini masih dinilai negatif dan tidak mampu,” katanya. 

 

Kemudian, lanjut Ayya, kepemimpinan kopri PB PMII terpilih nanti mampu menjadi pemimpin yang adaptif. Tentunya, untuk menjadi pemimpin di Indonesia dengan banyaknya tantangan di bidang ekonomi, politik, dan sosial kemasyarakatan dibutuhkan kandidat yang mamiliki kecakapan memimpin.

 

“Pemimpin yang adaptif, suportif dan apresiatif. Juga yang dapat menggunakan berbagai gaya leadership yang berbeda. Yang berpegang teguh pada prinsip kepemimpian yang berdampak positif kepada kader perempuan tentunya,” tutup Ayya.

 

Kontributor : Muhammad Andhika
Editor: Khoirul Rizqy At-Tamami