• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Selasa, 14 Mei 2024

Nasional

Gelar Kuliah Umum, Pascasarjana STAINU Jakarta Hadirkan Guru Besar Universitas Zaitunah Tunisia

Gelar Kuliah Umum, Pascasarjana STAINU Jakarta Hadirkan Guru Besar Universitas Zaitunah Tunisia
Jakarta, NU Online
Pascasarjana Program Magister (PPM) Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Jakarta menggelar Studium Generale atau kuliah umum di Gedung PBNU Jakarta Pusat, Kamis (20/10). 

Sebagai pembicara dalam studium generale ini adalah Guru Besar Teologi dan Filsafat Islam dari Universitas al-Zaytunah Tunis, Prof Dr Muhammad al-Mestiri, alumni Universitas Sorbonne Prancis dengan  tema: Washatiyyatul Islam; Stratijiyyah Limuwajahatit Thatharruf al-Fikriy wa al-Dini (Moderatisme Islam; Strategi Melawan Ekstremitas Pemikiran dan Keberagamaan).

Wakil Ketua Umum PBNU Prof Dr HM. Maksoem Mahfoedz dalam sambutannya mewakili Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menyatakan bahwa NU sebagai organisasi masyarakat dari sejak dulu memiliki komitmen dalam mengajarkan dan mendakwahkan Islam moderat. 

“Bahkan NU pada dasarnya lahir dalam rangka mendakwahkan ajaran Islam moderat,” terang Prof Maksoem. 

Sementara itu, al-Mestiri mengatakan bahwa membincang moderatisme Islam tidak bisa dilepaskan dari apa yang telah difirmankan oleh Allah SWT:

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (QS Ali Imran: 110)

“Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, makna wasath dalam ayat tersebut adalah bermakna umat yang adil dan terbaik. Jadi, makna umat wasath adalah umat yang berpegang pada prinsip keadilan,” ujar Profesor yang tinggal di Prancis lebih dari 18 tahun ini.   

Kuliah umum yang menggunakan bahasa Arab ini dipandu oleh Peneliti Kajian Islam Timur Tengah Ahmad Ginandjar Sya’ban sebagai penerjemahnya. 

Selain para mahasiswa pascasarjana STAINU Jakarta, turut hadir dalam acara yang dimulai pukul 10.00 WIB ini KH Mujib Qulyubi, Katib Aam PBNU yang sekaligus Wakil Rektor UNU Indonesia, Asisten Direktur Pascasarjana STAINU Jakarta Dr Muh. Ulinnuha dan Hamdani, Ph.D serta sejumlah dosen Pascasarjana STAINU Jakarta lainnya. (Idris Mesut/Fathoni)


Editor:

Nasional Terbaru