• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Minggu, 28 April 2024

Nasional

Halal Bihalal Cairkan Ketegangan Sosial Pascapilkada DKI Jakarta

Halal Bihalal Cairkan Ketegangan Sosial Pascapilkada DKI Jakarta
Foto: Ilustrasi
Foto: Ilustrasi
Jember, NU Online
Perayaan Idul Fitri tahun 1438 H sesungguhnya merupakan momentum recovery pascapilkada DKI Jakarta. Idul Fitri kali ini bertepatan dengan selesainya sejumlah pemilihan langsung kepala daerah. Tanpa mengabaikan pilkada di sejumlah daerah di Indonesia, Pilkada DKI memiliki dampak luar biasa. Ekses Pilkada DKI bukan hanya pada warga Jakarta, melainkan pada warga di luar Jakarta.

Demikian disampaikan Katib Syuriyah PCNU Jember Kiai MN Harisudin di Kantor Media Center Pesantren Darul Hikam Mangli, Kaliwates, Jember, Ahad (25/6).

Menurut Kiai MN Harisudin, bukan hanya kampanye hitam, tetapi cerai-berainya jalinan persaudaraan antaranak bangsa juga menjadi taruhan. Tiba-tiba, bangunan nation state yang berlandas-tumpu pada keanekaragaman nyaris terkoyak.

Sesama anak bangsa terlibat saling adu domba dengan menebar kebencian bernuansa agama kepada sesama. “Saling tidak percaya menyeruak menjadi cara pandang dan cara bersikap banyak orang. Tidak lagi muncul persepsi bangsa Indonesia yang ramah, tetapi terbentuk image bangsa yang cepat marah,” kata Kiai MN Harisudin yang juga Kaprodi Hukum Tata Negara (HTN) Fakultas Syari’ah IAIN Jember.

Kiai MN Harisudin yang juga Pengurus Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Jember mengatakan, media sosial ikut berpartisipasi dalam semakin massifnya ajakan kebencian tersebut.

“Berita-berita hoax bertebaran silih berganti mewarnai wajah media sosial kita hari-hari itu. Bagai viral, berita-berita hoax ini terus sambung-menyambung menjadi berita yang mutawatir kebohongannya. Tak heran jika karena ini, kita tiba-tiba menjadi pribadi yang mudah mencaci anak bangsa sendiri, meski sebagian besar belum pernah tahu dengan orang yang dicaci tersebut. Dasarnya lagi-lagi adalah berita hoax tersebut,” katanya.

Pilkada DKI menyulut dan mengakibatkan “luka dalam” bagi sesama. “Di tengah gegap gempitanya, Pilkada DKI secara faktual telah menyebabkan banyak orang sakit. Para pendukung yang kalah ataupun yang menang nyatanya telah mengalami luka selama perang urat syaraf selama hampir satu tahun lamanya. Pilkada DKI nyatanya telah menyisakan masalah serius berupa luka psikis dan sakit hati yang tiada tara. Jika ini dibiarkan, besar kemungkinan di masa-masa yang akan datang akan tumbuh penyakit kronis yang akan membunuh bangsa Indonesia sendiri,” kata Kiai MN Harisudin.

Ironisnya, luka ini semakin dalam karena mereka berkutat dengan komunitas yang ekslusif. “Semakin dibiarkan semakin ia akan besar. Obat medis tidak akan bisa mengobati. Hanya obat spritual yang bisa mengurangi atau bahkan menghilangkan serta menyembuhkan penyakit ini. Obat spritual itu adalah Halal bi Halal dalam momentum Idul Fitri. Dalam obat ini, terkandung minimal dua macam isi, yaitu ajakan silaturahim dan saling memaafkan. Dengan obat ini, berbagai penyakit psikis umat akan terobati,” tukas Kiai MN Harisudin yang juga Pengasuh Pesantren Darul Hikam Mangli Kaliwates Jember ini. (Shohibul Ulum/Alhafiz K)


Editor:

Nasional Terbaru