• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Jumat, 17 Mei 2024

Nasional

Idul Fitri, Momentum Silaturahmi Nasional Pascapilkada DKI Jakarta

Idul Fitri, Momentum Silaturahmi Nasional Pascapilkada DKI Jakarta
Banyumas, NU Online
Idul Fitri 1438 H alangkah baiknya digunakan sebagai ajang silaturahmi nasional untuk saling bermaafan sesama anak bangsa dan sesama manusia. Hal itu disampaikan KH Habib Mahfud ketika ditemui di kediamaanya di kompleks Pondok Pesantren Miftahul Huda Pesawahan Rawalo Banyumas, Selasa (27/6).

"Karena gelaran politik (Pilkada DKI) kemarin, seolah-olah kita menjadi bangsa yang terpecah pecah, tersekat-sekat, karena hanya beda pilihan atau beda pendapat sedikit saja. Idul Fitri tahun ini alangkah baiknya kita gunakan sebagi ajang saling silaturahmi, saling memaafkan dan saling berjabat tangan lagi," lanjutnya.

Idul Fitri juga merupakan budaya yang penting bagi bangsa Indonesia karena bisa menjadi pengingat bahwa kita ini berbeda tapi satu, kita berbeda tapi bisa disatukan.

"Kita ini sebenarnya bineka, tapi sepertinya sekarang kita lupa bahwa kita bineka. Ingat bangsa Indonesia itu bineka tunggal ika," tegas Rektor Sekolah Tinggi Ilmu Al-Quran Miftahul Huda itu.

Mudik juga bukan hanya berarti sebatas kembali ke kampung halaman. Mudik juga bisa diartikan lebih luas lagi, yaitu kembali ke fitrah manusia, kembali ke fitrah bangsa Indonesia, dan kembali ke sejarahnya.

"Makna mudik yang tepat sekarang adalah kita kembali menjadi bangsa Indonesia yang sebenar-benarnya, yang berbineka, yang hubbul wathan," kata kiai muda yang aktif di GP Ansor itu.

Pluralitas, lanjut KH Habib Mahfud, bukan suatu yang dibuat-buat, tapi merupakan nikmat yang harus disyukuri, supaya bisa lita'aruf.

"Kalau sudah seperti itu, ingsa Allah kita telah menjadi manusia yang saleh secara ritual dan sosial," pangkas Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Huda Rawalo ini. (Kifayatul Akhyar/Alhafiz K)


Editor:

Nasional Terbaru