• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Jumat, 26 April 2024

Nasional

HARLAH KE-57 PMII

Kader PMII Jangan Semua di Politik dan ke Jakarta

Kader PMII Jangan Semua di Politik dan ke Jakarta
Jakarta, NU Online 
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) saat ini telah berusia 57 tahun. Organisasi yang dibentuk di Surabaya tersebut telah memiliki banyak kader di setiap daerah. Bahkan alumninya telah merambah beragama bidang. Misalnya bidang politik, pendidikan, keagamaan. Namun, dunia ekonomi, teknologi, meski sudah ada yang memasukinya, belum seimbang dengan kader yang memasuki bidang yang pertama.  

Salah seorang alumnus PMII, Juri Ardiantoro, mengatakan, hal itu menjadi pekerjaan rumah organisasi tersebut saat ini. Ia menganjurkan PMII harus membangun pemetaan potensi kader, tidak hanya memperbanyaknya. “Kaderisasi harus diperluas orientasinya tidak hanya sekadar menambah jumlah kader. Tapi menambah bobot kader. Bobot kader juga harus diperluas tidak hanya sekadar menghiasi dunia politik, tapi dunia profesional. Pada hal-hal yang sangat prinsip tata, nilai, ideologi harus sama,” katanya .

Pada konteks pengembangan kader dan penyiapan kepemimpinan, menurut dia, PMII harus memperhatikan karkater atau keunikan daerah. Sehingga kader yang ada di daerah tidak harus ke Jakarta. “Caranya harus pemetaan kader dulu yang membangun satu strategi penguatan kelembagaan dan kader dan bisa memanfaatkan sumber daya di lokal. Jadi, tidak harus ke Jakarta,” tegasnya. 

Tantangan kedua, lanjut Ketua PBNU itu, PMII harus mampu memoderasi atas menguatnya kelompok garis keras di kalangan anak muda. “PMII jangan asyik di dunianya, lupa urusan gerakan keislaman di kalangan muda yang sudah mulai menguat unsur-unsur Islam garis kerasnya. Bukan hanya membaca buku, tapi memperkuat gerakan praksis untuk memoderasi gerakan Islam garis keras itu.

Mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum Pusat tersebut yakin PMII mampu menghadapi dua tantangan tersebut. Asal kader dan pengurusnya mau malakukan upaya tersebut. Serta melibatkan alumninya. 

Pada sisi ini, lanjut dia, alumni harus menjadi inspirasi bagi kader PMII, bukan malah membangun patronase.“Kelemahan organisasi mahasiswa itu kan alumninya membangun patronase sehingga membangun blok-blok. Nah, itu yang tidak bagus,” pungkasnya. (Abdullah Alawi)



Editor:

Nasional Terbaru