• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Selasa, 16 April 2024

Nasional

Kelola Sampah, LPBI NU Jakarta Libatkan Santri Asshiddiqiyah

Kelola Sampah, LPBI NU Jakarta Libatkan Santri Asshiddiqiyah
Jakarta, NU Online
Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) menggelar pelatihan pengelolaan sampah di Pesantren Asshiddiqiyah, Jakarta Barat, Selasa (15/11). Pihak LPBI NU DKI Jakarta memberikan alternatif kreatif kepada para santri dalam mendaur ulang sampah menjadi handy carft atau cenderamata.

Pada pelatihan ini LPBI NU DKI Jakarta bekerja sama dengan Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta, RMI NU, Bank Sampah Nusantara (BSN) LPBI NU, dan Ikatan Alumni Asshiddiqiyah (IKLAS). LPBI NU DKI Jakarta bergerak di tiga isu terkait, yaitu penanggulangan bencana, perubahan iklim, dan lingkungan hidup.

Pelatihan ini diadakan dengan tujuan agar para santri tidak lagi melihat sampah sebagai barang sisa, nonproduktif, dan kotor, namun sesuatu yang bernilai ekonomis. Kecuali itu daur ulang sampah merupakan salah satu bentuk kepedulian warga terhadap lingkungan Jakarta yang memproduksi sampah mencapai 7000 ton dalam sehari.

Pengasuh Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta KH Ahmad Mahrus Iskandar mendukung pengelolaan sampah. Menurutnya, jika pengelolaan sampah dijalankan dan ditekuni  oleh santri, penumpukan sampah yang menjadi penyebab bencana dapat terkurangi.

“Yang melakukan pengelolaan sampah mendapatkan pahala dan bernilai ibadah. Santri juga harus bisa berkreatif dengan mengelola bahan sampah menjadi barang antik, karena hanya santri yang berkreatiflah yang akan dapat mewarnai kehidupan di dunia ini.”

Pelatihan ini diikuti oleh 50 santri pilihan sehingga hasil dari pelatihan bisa dikembangkan kepada santri yang lain.

Ketua LPBI NU DKI Jakarta M Wahib berharap pelatihan ini akan terus dikembangkan di beberapa pesantren di DKI Jakarta. Dengan terus menggandeng RMI NU DKI Jakarta, ke depan pesantren tidak hanya memproduksi hasil cenderamata, tapi juga memilki perkebunan mini/hidroponic  yang dapat menghasilkan sayuran organik. (Red Alhafiz K)


Editor:

Nasional Terbaru