• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Sabtu, 18 Mei 2024

Nasional

KONGRES KE-2 PERGUNU

Kongres Ke-2 Pergunu, Utusan DKI Jakarta Siapkan Sejumlah Gagasan

Kongres Ke-2 Pergunu, Utusan DKI Jakarta Siapkan Sejumlah Gagasan
Jakarta, NU Online
Mulai hari ini, Rabu (26/10) sampai dengan Sabtu (29/10), Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) menggelar Kongres ke-2 bertempat di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto, Jawa Timur. Perhelatan akbar 5 tahunan ini, selain sebagai sarana konsolidasi organisasi, memilih ketua umum, juga dalam rangka merumuskan kebijakan organisasi, baik secara internal maupun eksternal.

Pengurus Wilayah Pergunu DKI Jakarta menghadiri Kongres dengan rombongan 30 orang, utusan masing-masing Pengurus Cabang se-DKI Jakarta. Pengurus Cabang Jakarta Pusat dipimpin Haidar Tantowi, Pengurus Cabang Jakarta Barat dipimpin Nur Sehat, Pengurus Cabang Jakarta Selatan dipimpin Aji Munaji, Pengurus Jakarta Timur dipimpin Lutfi D Hakim, dan Pengurus Cabang Jakarta Utara dipimpin Kukuh Fany Fatkhulloh. 

Ketua PW Pergunu DKI Jakarta, Aris Adi Leksono berharap Kongres ke-2 ini dapat berjalan dengan baik, bermakna, dan berkualitas. Indikatornya, selain dapat memilih Ketua Umum dan jajaran pengurus pusat, juga harus dapat merumuskan kebijakan, rekomendasi, dan program yang dapat memberikan kontribusi terhadap perbaikan sistem pendidikan nasional. 

Untuk itu, PW Pergunu Jakarta sudah merumuskan beberapa gagasan untuk direkomendasikan dalam kongres. Diantaranya bagaimana kongres merekomendasikan kepada pemenrintah diterbitkannya payung hukum pemberlakuan mekanisme peningkatan kompetensi dan kesejahteraan guru yang adil dan tidak dikotomik, antara guru yang dibawah pembinaan kementerian agama dan kementerian pendidikan dan kebudayaan RI.

Selain itu menurut Aris, kongres harus merumuskan standar kompetensi khusus dan khas bagi Guru NU. Standard itu, selain menjadi ciri khas Guru Pergunu, juga dapat dijadikan sebagai sarana dakwah nilai-nilai Ke-NU-an, Aswaja An-Nahdliyah, dan budaya Islam Nusantara.

"Paham transnasional telah mengancam budaya bangsa, bahkan sudah sampai ke sekolah dan madrasah, yang mampu mereduksi dan mengembalikan hanya guru, karena guru yang setiap hari bersentuhan dengan peserta didik, memahami betul karakter dan psikologis peserta didiknya. Kondisi ini, menuntut peran kongkrit guru PERGUNU, dibawah naungan NU, yang sudah terbukti mengabdi untuk NKRI dan konsisten menjaga nilai-nilai kebangsaan,” terang Aris, yang juga Wakil Ketua STAINU Jakarta.

Kongres Pergunu II ini rencana akan dibuka Ketua Umum PBNU, dan akan dihadiri sejumlah menteri Kabinet Kerja, diantaranya Mendikbud RI, Menteri Agama, Menristek Dikti RI, Menpora RI, Rektor UPI, dan sejumlah tokoh nasional lainnya. (Red: Fathoni)


Editor:

Nasional Terbaru