• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Jumat, 17 Mei 2024

Nasional

Lalu Lintas Hewan Qurban ke Jakarta Meningkat Tajam

Lalu Lintas Hewan Qurban ke Jakarta Meningkat Tajam
Brebes, NU Online
Menjelang hari raya Idhul Adha, lalu lintas hewan ternak yang melewati Kabupten Brebes menuju Jakarta meningkat tajam. Khusus untuk hewan qurban, kepadatan terjadi sejak 10 November lalu. Hewan qurban tersebut meliputi ternak besar dan ternak kecil.

“Sejak 10 November, lalu lintas ternak qurban meningkat tajam,” ujar Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Brebes Ir. Nono Setiawan melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Vetriner (kesmavet) drh Jhoni Murahman di sela-sela pemantauan lalu lintas Hewan Qurban di Pos Lalu Lintas Hewan, Tanjung Brebes Kamis (19/11).<>

Dia menjelaskan, sebelum tanggal 10 November tercatat Ternak Besar berupa Sapi dan Kerbau hanya 30 sampai 40 rit per hari yang tiap ritnya berisi 20 ekor. Untuk ternak kecil yakni kambing dan domba 10 rit yang tiap ritnya 100 ekor. Ayam 5 rit, tiap rit 1000 ekor dan Babi 2 rit yang tiap ritnya berisi 100 ekor.

Sedang sejak 10 November hingga sekarang, lanjutnya, ada peningkatan yang cukup sighifikan. Tercatat Sapi dan Kerbau dalam sehari mencapai 80 sampai 100 rit, Kambing dan Domba 40 rit. “Yang bukan hewan qurban seperti ayam dan babi masih tetap, tidak ada peningkatan,” terangnya.

Puncaknya, lanjut dia, bakal terjadi pada tanggal 23 sampai 24 November. Saat puncaknya, lalu lintas tersebut bisa mencapai 200 rit untuk Sapi dan Kerbau. Sedangkan Kambing dan Domba berkisar antara 80 sampai 100 rit. “Ternak tersebut, mayoritas dikirim ke Jakarta dan Bandung,” terangnya.

Untuk menghindari penyebaran penyakit hewan yang menular pada manusia (Zoonosis). Maka saat melewati Pos lalu lintas ternak di Tanjung Brebes, ke diadakan pemeriksaan.

Pemeriksaan melibatkan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Tengah, sebanyak 4 orang. “Biasanya, yang bertugas di sini hanya 5 orang. Tapi untuk menghindari antrian panjang maka petugasnya ditambah,” ujar Jhoni.

Dia menjelaskan, ada beberapa tindakan yang dilakukan oleh Pos Lalu Lintas Ternak. Pertama, bila sehat maka jalan terus. Kedua, bila sakit, maka disembuhkan dulu atau ditunda keberangkatannya. Ketiga, bila terbukti positif mengidap Zoonosis maka di tolak untuk kemudian dikarantina.

Dalam kurun waktu 2009 telah diketemukan Zoonosis namun tergolong penyakit yang tidak strategis atau tidak menimbulkan keresahan di masyakat. Zoonosis itu menyerang Sapi dengan jenis penyakit MCF (demam disertai pilek, mata berair dan merah), sebanyak 2 ekor. Penyakit BEF (demam 3 hari), 30 ekor. Dan Penyakit Dermatopilosis (cacar kulit) sebanyak 10 ekor. Untuk Kerbau, diserang MCF sebanyak 10 ekor.

Sedang untuk Kambing dan Domba diserang Scabies 516 ekor, Ping Eye (Mata Merah) sebanyak 137 ekor dan penyakit Orf (Mulut luka dan berbusa) sebanyak 64 ekor.

Sementara untuk penyakit Zoonosis Strategis yang menimbulkan keresahan masyarakat belum diketemukan. “H5N1 (Flu burung), H1N1 (Flu Babi), Antraks (Sapi Gila), Rabies (Anjing Gila), Brucelosis (TBC), belum kami ketemukan,” tandasnya. (was)


Editor:

Nasional Terbaru