• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Minggu, 5 Mei 2024

Nasional

Pelajar NU di Jakarta Resah atas Tayangan Televisi Tidak Mendidik

Pelajar NU di Jakarta Resah atas Tayangan Televisi Tidak Mendidik

Jakarta, NU Online
Tayangan televisi yang umumnya banyak mengumbar aurat dan tidak mendidik mengundang keprihatinan pelajar Nahdlatul Ulama (NU) di DKI Jakarta. Mereka resah atas tayangan tersebut karena jelas akan merusak moral generasi penerus bangsa.

Demikian wacana yang mengemukan dalam dialog bertajuk “Media Massa dan Pengaruhnya Terhadap Pelajar” di Bumi Perkemahan, Ragunan, Jakarta Selatan, Ahad (25/2) kemarin. Dialog yang digelar Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Jakarta Selatan itu diikuti para pelajar dari berbagai Sekolah Menengah Atas di se-DKI Jakarta.

<>

Dalam dialog tersebut, mereka mengungkapkan keprihatinan terhadap tayangan televisi yang mengajari remaja hidup hedonis dan meniru gaya hidup orang Barat yang jauh berbeda dengan budaya orang Timur. Pengaruh buruknya pun sudah sangat terasa dalam perilaku dan gaya hidup remaja Indonesia.

“Kami prihatin terhadap tayangan televisi yang akhir-akhir ini banyak yang menyesatkan kita, para remaja dan pelajar. Dampak negatif ya sangat besar sekali. Lihat aja gaya hidup remaja kita saat ini, terutama mereka yang tinggal di kota besar,” kata ketua PC IPNU Jaksel, Azis dalam paparannya.

Hal senada diungkapkan Karimi, siswa sebuah MAN model di Jakarta. Menurutnya, tayangan televisi rata-rata jauh dari misi mencerdaskan kehidupan bangsa. Televisi di Indonesia, katanya, jarang sekali yang menayangkan hal-hal yang dapat meningkatkan gairah pelajar untuk berprestasi dan berkreasi lebih maju. ”Kalau sudah begitu bagaimana nasib generasi bangsa ini ke depan,” tuturnya.

Karimi mempersoalkan sikap pemerintah yang tidak dapat mengambil langkah tegas terhadap tayangan televisi yang tidak mendidik tersebut. Kasus tayangan smack down misalnya, terlambat mengambil sikap hingga banyak timbul korban. (rif)


Editor:

Nasional Terbaru