• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Minggu, 5 Mei 2024

Nasional

Setiap Daerah Unik, Pola Pemenangan Pilkada Jakarta Tidak Bisa Diulang

Setiap Daerah Unik, Pola Pemenangan Pilkada Jakarta Tidak Bisa Diulang
Jakarta, NU Online
Ketua PCNU Jakarta Selatan KH Abdurrazak Alwi mengatakan bahwa setiap daerah memiliki keunikan dan situasi sosial-politik yang khas. Dalam kaitan pilkada, ia menambahkan bahwa strategi pemenangan calon kepala daerah juga harus diatur sesuai peluang daerah pemilihan. Kesuksesan di pilkada Jakarta tidak bisa langsung diterapkan di daerah lain.

Demikian disampaikan Kiai Abdurrazak kepada rombongan kunjungan Pimpinan Anak Cabang GP Ansor Kebayoran Lama di Pesanggarahan, Jakarta Selatan, Jumat (29/6) malam.

“Masing-masing daerah memiliki karakteristik tersendiri. Pola pemenangan pada pilkada Jakarta kemarin tidak bisa di-copy-paste di daerah lain,” kata Kiai Razak.

Mereka, kata Kiai Razak, tidak bisa memaksakan cara-cara pemenangan pada pilkada Jakarta yang terbukti sukses itu untuk pilkada di daerah lain. Mereka berhasil karena situasi sosial-politik Jakarta saat pilkada Jakarta memang mendukung mereka untuk menang.

“Di pilkada Jakarta, ada musuh bersama. Sementara pada pilkada di daerah lain, tidak demikian. Kalau memaksakan diri untuk menerapkannya, maka saya bertanya apakah mereka mengerti atau tidak mengerti?” kata Kiai Razak.

Ia menceritakan bahwa situasi pilkada Jakarta kemarin sudah sulit dibayangkan. Banyak orang kehilangan akal sehat. Informasi bohong bernada kebencian membanjiri ruang-ruang media sosial.

“Bayangkan, banyak orang-orang terpelajar, secara ekonomi mapan, dan secara keseharian berpikir rasional yang saya kenal, tiba-tiba menjadi asing dan berubah drastis karena terbawa arus informasi sepanjang pilkada?” kata Kiai Razak.

Ia bersyukur pilkada serentak 2018 berlangsung tertib dan tenang. Ia berharap kompetisi politik pada pemilihan presiden dan pilkada ke depan berlangsung tanpa menggunakan isu SARA, ujaran kebencian, dan sentimen yang menyerang pribadi maupun kelompok. (Alhafiz K)


Editor:

Nasional Terbaru