• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Jumat, 29 Maret 2024

Nasional

Tekad IPNU-IPPNU Kota Jakarta Lahirkan Penulis Muda

Tekad IPNU-IPPNU Kota Jakarta Lahirkan Penulis Muda
Jakarta, NU Online
Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPNU)  Kota Jakarta, menggelar pelatihan menulis cerpen tingkat pelajar SMA, SMK dan MA se-Jakarta Utara. Pelatihan yang mengambil tema tolerance, peace, and love ini dipandu Herly Ramadhani, Ketua PC IPNU Kota Jakarta Utara. 

Tujuan pelatihan menulis untuk memberikan kesempatan kepada pelajar supaya meningkatkan potensi dalam menulis dan pembuatan media sekolah. Dan setelah pelatihan ini diharapkan peserta mampu menerbitkan media sekolah baik majalah dinding atau mading maupun buletin. "Setelah pelatihan ini diharapkan, sekolah dan madrasah bisa mengaktifkan mading dan menerbitkan buletin, cerpen dan novel," kata Herly Ramadhani di Kantor PCNU Jakarta Utara, Kamis (29/3).

Pada pelatihan yang berlangsung sejak Febuari hingga Maret tersebut, ia menjabarkan beberapa hal tentang kehidupan kepenulisan atau jurnalistik kepada puluhan pelajar. Mereka tersebar di sekolah  dan madrasah pilihan antara lain SMAN 18, SMAN 92, SMAN 40, SMAN 80, SMAN 72, SMKS Al Jihad, SMAS, Al Khariyah, SMKS Tanjung Priok, MA Al Watoniyah, serta SMAS Al Muttaqin.

"Yang terpenting setelah menemukan ide segera ditulis dan disusun dengan mengetahui topik atau pokok bahasan inti untuk dijadikan sebuah kalimat utama,” katanya. Ini dimaksudkan agar ide yang ada di pikiran tidak hilang dan lupa, lanjut Dhani, sapaan akrabnya. 


Dikatakan Zainuddin selaku Kordinator Satu Juta Pelajar Menulis (1 JPM) bahwa diharapkan pelatihan mampu meningkatkan kemampuan menulis para pelajar, "Kami berharap program 1 JPM ini dapat meningkatkan semangat para pelajar khususnya pelajar Jakarta Utara dalam hal kepenulisan,” ungkapnya. Selanjutnya dapat menghasilkan karya tulis yang bagus dan menarik. Karena menulis adalah  salah satu kegiatan mengukir sejarah, lanjutnya

Zainuddin menambahkan, ketika menulis jangan sampai berhenti di tengah-tengah sebelum selesai. “Jika semua sudah tuntas, diteruskan merangkainya menjadi lengkap susunan kalimatnya sehingga tersusun beberapa paragraph,” ungkap alumni STAINU ini.

Di akhir penyampaian materi, ia memberikan pesan kepada peserta. "Ikatlah ilmu dengan menuliskannya. Jadi, kalau ingin bisa menulis ya tulis saja, tulis saja, tulis saja!" pungkasnya. (Akmal/Ibnu Nawawi)


Editor:

Nasional Terbaru