• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Sabtu, 20 April 2024

Nasional

UNUSIA Jakarta Siap Lahirkan Doktor Islam Nusantara Pertama

UNUSIA Jakarta Siap Lahirkan Doktor Islam Nusantara Pertama
Penyerahan SK S3 Islam Nusantara.
Penyerahan SK S3 Islam Nusantara.
Jakarta, NU Online
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Kamaruddin Amin menyerahkan Surat Keputusan (SK) Izin Operasional Strata 3 (S3) Program Studi Sejarah Kebudayaan Islam konsentrasi Islam Nusantara kepada pimpinan Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) Jakarta.

Dengan demikian, UNUSIA Jakarta telah siap melahirkan Doktor Islam Nusantara pertama di Indonesia.

“Karena S3 program studi Islam Nusantara ini hanya ada di UNUSIA dan pertama di Indonesia,” tegas Wakil Rektor III UNUSIA Dr KH Mujib Qulyubi sesaat sebelum acara dimulai.

Acara yang berlangsung di lantai 5 Gedung PBNU Jalan Kramat Raya Jakarta pada Rabu (11/4) ini dihadiri langsung Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj beserta pengurus lain dan Rektor UNUSIA Jakarta Prof Maksum Mahfoedz beserta unsur pimpinan lainnya.

Dalam sambutannya, Kiai Said semakin optimis terhadap studi Islam Nusantara yang dibuka UNUSIA setelah membuka S2 Islam Nusantara pada 2013 lalu. Keilmuan dan khazanah kepesantrenan akan lebih menggeliat secara ilmiah.

“Banyak khazanah keilmuan pesantren yang masih terserak. Studi doktor Islam Nusantara akan makin memperkuat metodologi sejarah di Nusantara,” ujar Kiai Said.

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Tsaqafah Ciganjur, Jakarta Selatan ini tidak memungkiri bahwa kajian sejarah selama ini tidak banyak dipahami dalam mengkaji literatur-literatur klasik di pesantren.

Namun, tanpa pesantren, berharap mencetak generasi yang paham keagamaan dan mempunyai metodologi berpikir luas tidak akan terlaksana.

“Kitab-kitab di pesantren relatif lengkap untuk kajian-kajian klasik dan metodologi berpikir,” jelasnya.

Sementara itu, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Kamaruddin Amin menjelaskan, UNUSIA merupakan perguruan tinggi yang tepat untuk membuka S3 Prodi Islam Nusantara ini.

Karena menurutnya, kajian Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) tetap menarik sebab mempunyai kekhasan atau distingsi.

“Prodi SKI ini harus terus dirawat, dijaga, dan dikembangan dalam konteks keberislaman kita sekarang ini,” ujar Kamaruddin didampingi Kasubdit Pengembangan Akademik Direktorat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Kemenag, Mamat S. Burhanuddin.

Guru Besar UIN Alauddin Makassar ini menekankan, distingsi Islam Nusantara cukup jelas terutama terkait kajian-kajian literatur klasik. Basis literatur ini menurutnya yang sekarang terus dikuatkan di sejumlah universitas terkemuka di dunia.

“Saya berharap dengan dibukanya S3 Islam Nusantara di UNUSIA ini akan semakin memperkuat kontribusi bagi kehidupan berbangsa,” ucap Kamaruddin. (Fathoni)


Editor:

Nasional Terbaru