Jakarta Raya

15 Siswi di Jakarta Dilecehkan, Pergunu Ungkap Dampak dan Langkah Guru dalam Menangani

Rabu, 9 Oktober 2024 | 16:57 WIB

15 Siswi di Jakarta Dilecehkan, Pergunu Ungkap Dampak dan Langkah Guru dalam Menangani

Ilustrasi Pelecehan Seksual. (Foto: Freepik)

Jakarta Pusat, NU Online Jakarta
Sekretaris Pimpinan Wilayah (PW) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Jakarta Khaidar Tanthowi mengungkapkan Kasus pelecehan seksual di sekolah dapat memberikan dampak serius bagi para korban, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. 


Hal ini disampaikan sebagai respons kasus pelecehan baru-baru ini terjadi kembali di salah satu lembaga pendidikan SMKN di Jakarta Utara yang dilakukan oleh salah satu guru berinisial H (40) kepada 15 siswi.


Peristiwa itu diungkapkan oleh Kepala Sekolah berinisial N dan telah dilaporkan kepada Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Dari peristiwa itu, 15 siswi menjadi korban pelecehan setelah didalami oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

ADVERTISEMENT BY OPTAD


"Diduga ada 15 orang siswi yang menjadi korban dan ini sedang didalami," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Purwosusilo dalam keterangannya diterima NU Online Jakarta pada Rabu, (9/10/2024).


Kepala Sekolah menjelaskan, sesuai pelaporan dari siswi, guru itu melakukan pelecehan dengan memegang tangan, bahu sertamemegang paha siswi.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 



"Guru itu juga mengusap kepala siswi, sudah itu saja dan kejadian di lantai dua di ruang kelas seni budaya," ungkapnya dalam keterangan diterima NU Online Jakarta pada Rabu (9/10/2024).


Khaidar menjelaskan beberapa dampak pelecehan yang mungkin timbul antara lain pertama, Trauma Psikologis

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

"Korban dapat mengalami trauma psikologis yang mendalam, seperti kecemasan, ketakutan, depresi, dan gangguan stres pascatrauma (PTSD). Hal ini dapat mempengaruhi keseharian mereka dalam beraktivitas di sekolah," ujar Khaidar kepada NU Online Jakarta, Rabu (9/10/2024).

 

Kedua, Penurunan Prestasi Akademik. Ia mengungkapkan Trauma yang dialami bisa membuat para korban sulit berkonsentrasi dan kehilangan semangat belajar, sehingga dapat menyebabkan penurunan prestasi akademik. Ketiga, Masalah Sosial dan Hubungan Antarpribadi

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


"Para korban mungkin akan merasa terisolasi, malu, atau takut untuk berinteraksi dengan teman-teman dan lingkungan sekitarnya. Ini bisa berdampak pada kemampuan mereka dalam menjalin hubungan sosial yang sehat," terangnya.


Keempat, Kehilangan Kepercayaan terhadap Lingkungan Sekolah, Khaidar memaparkan perasaan tidak aman dan tidak nyaman di sekolah bisa mengakibatkan para korban kehilangan kepercayaan terhadap institusi pendidikan sebagai tempat yang seharusnya melindungi dan membimbing mereka. Kelima, Dampak Jangka Panjang pada Perkembangan Karakter.


"Jika tidak ditangani dengan baik, pelecehan seksual dapat mempengaruhi perkembangan kepribadian korban di masadepan, sehingga mereka mungkin mengalami kesulitan dalam membangun rasa percaya diri dan kemandirian," paparnya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

Selain itu, Khaidar juga memberikan rekomendasi untuk langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh guru kepada korban pelecehan seksual, antara lain:


1. Menyediakan Dukungan Emosional: 

Guru harus menjadi tempat yang aman bagi para korban untuk berbicara dan mencurahkan isi hati mereka. Guru perlu mendengarka ntanpa menghakimi dan memberikan rasa aman sertadukungan moral.


2. Menyampaikan Edukasi Tentang Hak dan Perlindungan Diri

 

Guru perlu memberikan pemahaman kepada parasiswa tentang hak-hak mereka dan bagaimana melindungi diri dari tindak kekerasan atau pelecehan. Ini penting agar siswa memahami bahwa mereka memiliki hak untuk menolak segala bentuk perlakuan yang tidak pantas.

 

3. Membantu Proses Pemulihan Psikologis


Guru dapat berkolaborasi dengan psikolog atau konselor sekolah dalam memberikan terapi pemulihan bagi para korban. Guru juga perlu memantau perkembangan psikologis dan akademis siswa untuk memastikan mereka dapat kembali belajar dengan optimal.


4. Menciptakan Lingkungan Belajar yang Aman 

Guru harus memastikan lingkungan belajar yang aman dan kondusif, bebas dari intimidasi atau tekanan dari teman-teman sekelas atau pihak lain yang mungkin berdampak buruk pada pemulihan psikologis korban.

 

Khaidar menegaskan, guru sebagai pendidik yang paling dekat dengan peserta didik harus memberikan perhatian khusus kepada para korban pelecehan seksual.


PW Pergunu DKI Jakarta, jelas Khaidar mendorong agar semuapihak, termasuk sekolah, orang tua, dan pemerintah, bekerjasama dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, dan bebas dari segala bentuk kekerasan serta pelecehan. 


“Kami berkomitmen untuk terus mendukung proses pemulihan bagi para korban dan berupaya memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan,” terangnya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND