Jakarta Raya

Kecewa dengan 5 Nahdliyin Temui Presiden Israel, MWCNU Jagakarsa: Tidak Punya Empati

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:00 WIB

Kecewa dengan 5 Nahdliyin Temui Presiden Israel, MWCNU Jagakarsa: Tidak Punya Empati

Sekretaris MWCNU Jagakarsa Ahmad Faisal (tengah). (Foto: Istimewa)

Jakarta Selatan, NU Online Jakarta

Sekretaris Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Jagakarsa Ahmad Faisal mengaku kecewa dengan sikap dan tindakan lima nahdliyin yang melakukan pertemuan dengan Presiden Israel Isaac Herzog di tengah kekejaman dan kebrutalan Israel yang menewaskan puluhan ribu rakyat Palestina sejak 7 Oktober 2023 lalu. 

 

Faisal mengatakan kekecewaannya itu meluap di kalangan pengurus MWCNU Jagakarsa hingga ke tingkat ranting di saat pihaknya mengadakan lailatul ijtima’. “Di tengah situasi saat ini, kita sangat kecewa atas kehadiran mereka bertemu dengan Presiden Israel, Isaac Herzog,” ucap Faisal kepada NU Online Jakarta, Selasa (16/7/2024).

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

Ia mempertanyakan motivasi mereka terhadap sehingga mereka bertolak ke Israel, di saat NU dan pemerintah Indonesia mengupayakan kemerdekaan Palestina. Ia menganggap kelima nahdliyin tersebut tidak memiliki empati terhadap situasi yang dialami warga Palestina.

 

“Sebenarnya apa motivasi lima orang tersebut menemui presiden Israel itu? Apakah mereka tidak mempunyai empati terhadap saudara-saudara kita yang di Palestina?” ujar Faisal.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Dalam Lailatul Ijtima’ MWCNU Jagakarsa, Ahmad Faisal menjelaskan posisi dan sikap NU di depan jama’ah atas permasalahan ini. Menurutnya, seluruh kebijakan terkait hubungan kerja sama kelembagaan harus melalui Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).


“Sebagai kader NU, kita tunduk peraturan perkumpulan organisasi. Kita boleh membangun kerjasama dengan pihak mana pun. Tetapi harus melalui rekomendasi dan pertimbangan organisasi” pungkasnya.

ADVERTISEMENT BY OPTAD


Sebelumnya, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf meminta maaf kepada masyarakat Indonesia terkait 5 nahdliyin yang melakukan pertemuan dengan presiden Israel Isaac Herzog beberapa waktu lalu sehingga menimbulkan kegaduhan dan menuai banyak kecaman. Kelima nahdlyin tersebut berkunjung ke Israel atas inisiatif pribadi tak ada kaitannya dengan PBNU.


“‘ala kulli hal, apa pun yang terjadi, saya sebagai Ketua Umum PBNU, saya mohon maaf atas kesalahan yang dibuat oleh teman-teman NU ini dan saya juga memohonkan maaf untuk mereka kepada masyarakat luas. Mudah-mudahan bersedia memaafkan, dan mudah-mudahan tidak terulang kembali,” kata Gus Yahya saat konferensi pers di lantai 1 Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Selasa (16/7/2024).

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Gus Yahya menjelaskan, berdasarkan keterangan yang dihimpun oleh PBNU, lima orang tersebut mempunyai agenda dialog  dengan beberapa pihak yang ada. Namun, pertemuan dengan presiden Israel adalah sebuah kejadian yang tidak disengaja.

 

“Memang mereka di sana programnya adalah sekadar pertemuan-pertemuan interfaith dialog semacam itu di sana, dengan berbagai pihak. Katanya tanpa agenda pertemuan dengan Presiden Israel sebelumnya, dan itu mendadak diadakan di sana,” jelasnya.


Gus Yahya menyampaikan bahwa kunjungan kelima nahdliyin tersebut buah dari ketidakpahaman situasi politik di Israel-Palestina. Gus Yahya juga menilai lima orang itu belum cukup umur sehingga keberangkatan mereka tidak menghasilkan apapun.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

“Ini sebetulnya akibat dari tidak sensitifnya pihak-pihak yang mencoba melakukan approach. Dan ini banyak sekali, akan banyak sekali yang akan berupaya untuk menyeret NU ke berbagai agenda politik internasional. Itu akan banyak sekali. Dan ini sudah kita perhitungkan sejak awal. Maka kita menyusun satu set aturan yang bisa mencegah ini,” ujarnya.

 

Oleh karena itu, Gus Yahya mengingatkan agar setiap kader NU untuk waspada agar kejadian serupa tidak terulang kembali. “Maka kepada semua kader dan warga juga kita minta untuk berhati-hati dalam soal ini. Saya kira itu,” terangnya
 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND