• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Sabtu, 27 April 2024

Nasional

Pernyataan Sikap dan Seruan PBNU atas Konflik Israel-Palestina: Hentikan Kekerasan dan Ketidakadilan di Gaza

Pernyataan Sikap dan Seruan PBNU atas Konflik Israel-Palestina: Hentikan Kekerasan dan Ketidakadilan di Gaza
Ketum PBNU KH Yahya Chalil Staquf saat menyampaikan seruan dan sikap PBNU atas konflik Israel-Palestina. (Foto: NU Online/Suwitno).
Ketum PBNU KH Yahya Chalil Staquf saat menyampaikan seruan dan sikap PBNU atas konflik Israel-Palestina. (Foto: NU Online/Suwitno).

Jakarta Pusat, NU Online Jakarta


Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengeluarkan pernyataan sikap dan seruan atas konflik antara Israel dan Palestina yang mengakibatkan korban jiwa berjatuhan di wilayah Gaza. Pernyataan sikap dan seruan ini disampaikan secara langsung oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang tercantum dalam nomor surat 1022/PB.01/A.II.07.08/99/10/2023.


Saat menyampaikan seruan tersebut, Gus Yahya ditemani oleh  Ketua PBNU H Ahmad Suaedy dan Wakil Sekretaris Jenderal PBNU H Najib Azca di Lobi Gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, pada Selasa (31/10/2023). 


Berikut 7 poin pernyataan sikap dan seruan PBNU atas konflik Israel-Palestina: 


“Hentikan Kekerasan dan Ketidakadilan di Gaza” 


Bismillahirrahmanirrahim 


Dalam keprihatinan yang mendalam atas langgengnya kekerasan dan ketidakadilan selama berpuluh-puluh tahun hingga sekarang di Tanah al-Quds, lebih-lebih dengan terjadinya bencana kemanusiaan dan penghancuran-penghancuran di sekitar wilayah Gaza yang meletus baru-baru ini dan masih berlangsung hingga kini, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dengan ini:


1. Menyerukan dihentikannya tindakan-tindakan yang memperalat agama untuk membenarkan penindasan dan penghancuran terhadap kelompok yang berbeda.


2. Menyerukan dihentikannya kekerasan dan penghancuran-penghancuran di sekitar wilayah Gaza dan Tepi Barat Sungai Jordan. 


3. Menyerukan konsolidasi di antara komunitas-komunitas agama, terutama para pemegang wewenang keagamaan di semua lingkungan agama di seluruh dunia untuk bersama-sama atas nama kemanusiaan, ketuhanan, moral, dan etika universal melakukan upaya bersama, dengan arah dan strategi yang nyata untuk menghapuskan lingkaran setan primordial dari kebencian, kekerasan, dan ketidakadilan yang masih terus merundung kemanusiaan hingga saat ini.


4. Menyerukan kepada segenap bangsa-bangsa di seluruh dunia untuk menegakkan tata dunia yang dibangun di atas landasan kesepakatan-kesepakatan dan hukum internasional dengan menghormati kesetaraan hak dan martabat bagi setiap manusia, demi terwujudnya kehidupan kemanusiaan dan masyarakat internasional yang aman, stabil, dan harmonis.


5. Mendukung penuh sikap dan langkah pemerintah Republik Indonesia yang telah terus-menerus mengupayakan penyelesaian yang adil atas konflik Israel-Palestina sesuai hukum dan kesepakatan yang ada, serta menyediakan diri untuk membantu dengan cara apapun yang mungkin bagi penguatan upaya-upaya pemerintah RI tersebut. 


6. Menyerukan kepada seluruh umat Islam -khususnya warga Nahdlatul Ulama- untuk menyelenggarakan shalat ghaib dan doa bersama guna mendoakan para syuhada’ dan korban jiwa akibat eskalasi kekerasan yang terjadi di Palestina, serta melaksanakan Qunut Nazilah sebagai bagian dari upaya memohon pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala agar bencana kemanusiaan ini segera terhenti. 


7. Sebagai bagian dari solidaritas kemanusiaan dan perwujudan ukhuwah basyariyah, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengajak seluruh warga Nahdlatul Ulama menggalang dana kemanusiaan guna membantu warga Palestina (termasuk menyisihkan Dana Infaq Jumat mendatang) untuk kemudian dikoordinasikan penyaluraannya melalui Lembaga Amil Zakat Infaq Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU). 


Surat pernyataan tersebut dikeluarkan di Jakarta, pada tanggal 16 Rabiul Akhir 1445 H atau 31 Oktober 2023 M yang ditandatangani oleh Rais ‘Aam KH Miftachul Akhyar, Katib ‘Aam KH Akhmad Said Asrori, Ketua Umum KH Yahya Cholil Staquf, Sekretaris Jenderal H Saifullah Yusuf.


Pewarta: Aru Elgete
Editor: Haekal Attar


Nasional Terbaru