• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Senin, 29 April 2024

Jakarta Raya

LBMNU Jakarta dan Komunitas Rumah Ibrahim Panjatkan Doa Bersama untuk Perdamaian Dunia

LBMNU Jakarta dan Komunitas Rumah Ibrahim Panjatkan Doa Bersama untuk Perdamaian Dunia
Tangkapan layar oa bersama untuk perdamaian dunia. Pembacaan doa tersebut dilaksanakan melalui saluran zoom meeting, Ahad (5/11/2023) pukul 18.30 sampai 22.30 WIB lalu. (Foto: Istimewa).
Tangkapan layar oa bersama untuk perdamaian dunia. Pembacaan doa tersebut dilaksanakan melalui saluran zoom meeting, Ahad (5/11/2023) pukul 18.30 sampai 22.30 WIB lalu. (Foto: Istimewa).

Jakarta Timur, NU Online Jakarta


Menyikapi perang Palestina-Israel yang terjadi akhir-akhir ini, Lembaga Bahtsul Masa'il Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (LBM PWNU) DKI Jakarta bersama Rumah Ibrahim (Rahim) menggelar doa bersama untuk perdamaian dunia. Pembacaan doa tersebut dilaksanakan melalui saluran zoom meeting, Ahad (5/11/2023) pukul 18.30 sampai 22.30 WIB lalu.


Pembacaan doa untuk keselamatan dan kedamaian dunia itu dipimpin langsung oleh Pengurus LBM NU DKI Jakarta, KH Sapri Sale dan KH Mohammad Khoiron. Peserta yang hadir kemudian diaminkan doa-doanya secara khusyuk, dengan harapan agar doa tersebut didengar dan diterima oleh Tuhan.


Sebelum pembacaan doa, terdapat acara diskusi terkait perdamaian dunia. Ketua LBM NU DKI Jakarta KH Mukli Ali Qusyairi menjelaskan bahwa pertemuan antar agama yang bertujuan untuk berdiskusi, berdialog, dan berdoa bersama untuk perdamaian dunia dapat memainkan peran penting dalam mempromosikan pemahaman antarbudaya, toleransi, serta upaya mencapai perdamaian dan rekonsiliasi di tengah situasi konflik yang kompleks.


"Pembacaan doa ini sangat relevan dan memahami kondisi dunia saat ini. Konflik dan perang di berbagai negara seperti Rusia vs Ukraina, Israel vs Palestina, Arab Saudi vs Yaman, dan konflik lainnya, menunjukkan adanya tantangan serius terhadap perdamaian global," katanya kepada NU Online Jakarta, Senin (6/11/2023) lalu.


Pembacaan doa tersebut juga dihadiri secara daring oleh KH Mukti Ali Qusyairi, Ustadz Fazlur Rahman Bin Kamsani, Rabbi Yaakov Baruch, KH Asnawi Ridwan, Niruban Balachandran, KiaiMohammad Khairon, Monique Rijkers, KH Sapri Sale, Elisheva Stross, Kiai Jamaluddin Mohammad, Kiai Achmat Hilmi, Ustadz H. Eji, dan Roland Gunawan.


Tidak kalah penting, KH Asnawi Ridwan memandang realistis terhadap situasi konflik di dunia saat ini. Konflik dan perang yang berdasarkan keberpihakan pada pihak tertentu dan berdasarkan agama memang memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi.


"Sebab semua negara bersikap atas dasar keberpihakan pada salah satu pihak dan mengabaikan perasaan pihak lainnya. Juga mereka berperang atas nama agama. Ini lebih sulit didamaikan daripada Perang Dunia (PD) Dua," jelasnya.


Akan tetapi, Kiai Asnawi menyerukan agar pentingnya tidak putus asa dan terus berdoa. Doa menurutnya dapat menjadi sarana untuk mencari kebijaksanaan, harmoni, dan solusi dalam situasi konflik. Meskipun tantangan besar, Ia meyakini usaha untuk mencapai perdamaian tetap perlu dilakukan melalui dialog, diplomasi, dan upaya bersama antar agama dan pihak-pihak terkait. 


"Jadi, selama merasa masih punya senjata dan kekuatan, mereka akan berparang terus. Tapi tidak boleh putus asa dan terus berdoa," pungkasnya.


Pewarta: Haekal Attar
Editor: Aru Elgete


Jakarta Raya Terbaru