Ketua PRNU Rorotan Ajak Masyarakat Jadi Bagian dari NU
Jumat, 3 Februari 2023 | 14:45 WIB

Momen Istighotsah dan Manaqib Harlah Satu Abad NU Oleh PRNU Kelurahan Rorotan di Masjid Jami Nurul Anam, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (2/2/2023) malam. (Foto: Istimewa).
Jakarta Utara, NU Online Jakarta
Ketua Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Kelurahan Rorotan ustadz Shalahudin mengajak masyarakat setempat menjadi bagian dari NU. Hal itu disampaikan saat acara Istighotsah dan Manaqib Harlah Satu Abad NU di Masjid Jami Nurul Anam, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (2/2/2023) malam.
"Patut kita bersyukur adanya organisasi keagamaan dan kemasyarakatan terbesar di Nusatara, semoga kedepannya para jamaah bisa menjadi bagian darinya dan lebih memupuk rasa cinta kepada Nahdlatul Ulama," ungkapnya.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Ustadz Shalahudin mengingatkan untuk menunaikan instruksi dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melaksanakan istighotsah secara serentak menjelang satu abad NU.
"Bentuk khidmah ini kita harus lakukan dalam rangka menunaikan instruksi menjelang satu abad NU," katanya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Katib Syuriah PRNU Rorotan Ustadz Amroini mengharapkan agar keistiqomahan dan semangat ber-NU dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya.
"Mudah-mudahan kita bisa diberikan keistiqomagan dalam berkhidmah di Jamiyyah Ahlusunnah wal Jamaah An-Nahdliyyah, dan bisa menghidupkan girrah (semangat) generasi selanjutnya dalam ber-NU," terangnya.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Lebih dalam soal memilih organisasi yang patut di ikuti, ustadz Amroini berpesan kepada jamaah tidak terburu-buru mencintai atau membenci organisasi atau kelompok tertentu.
"Tidak kita pungkiri, sekarang ini banyak kelompok-kelompok yang mengaku dirinya paling Aswaja, padahal doktrin-doktrinnya berlawanan dengan ajaran Rasulullah. Kita harus jeli jika masuk dalam suatu organisasi," ujarnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Ustadz Amroini berbagi tips dalam memilih sebuah organisasi, dirinya berpesan pada kitab Nurul Burhan yang berisi 'Berhati-hatilah kamu menyukai atau membenci sesuatu kecuali ia sudah jelas berpaling dari ajaran Allah dan Rasul-nya, supaya kita tidak cinta atau membenci atas dasar hawa nafsu'.
Menurutnya ada makna yang tersirat yaitu perlu adanya kewaspadaan dalam memilih organisasi, bahkan banyak organisasi yang berlawanan dengan hukum Allah.
"Lafadz ini terdapat makna yang tersirat yakni berhati-hatilah kepada suatu organisasi yang berlawanan dengan ajaran Allah dan Rasul-nya, supaya kita tidak mempunyai fikrah, harakah, dan amaliyah yang berdasarkan hawa nafsu sendiri," pungkasnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Kontributor : Ikhwanoe
Editor: Haekal Attar
ADVERTISEMENT BY ANYMIND