• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Jumat, 26 April 2024

Nasional

Ketum IPNU: Sesuaikan Kaderisasi IPNU di DKI Jakarta dengan Gaya Urban

Ketum IPNU: Sesuaikan Kaderisasi IPNU di DKI Jakarta dengan Gaya Urban
Ketua Umum Pimpinan Pusat IPNU Muhammad Agil Nuruzzaman. (Foto: NU Online/Suwitno)
Ketua Umum Pimpinan Pusat IPNU Muhammad Agil Nuruzzaman. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online Jakarta
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Muhammad Agil Nuruzzaman mengatakan bahwa kaderisasi IPNU di DKI Jakarta harus menyesuaikan dengan gaya masyarakat urban (perkotaan). Hal tersebut dapat ditinjau dari batas wilayah dan pertumbuhan minat remaja Jakarta yang kompleks.

 

"IPNU DKI seharusnya lebih kreatif dalam membuat kegiatan agar pelajar-pelajar lebih tertarik. Memanfaatkan masjid-masjid. Orientasinya jangan ke orientasi sektoral seperti di Jawa. Kalau di DKI dibikin ranting susah, mau tidak mau DKI itu harus membuat komunitas-komunitas seperti remaja masjid atau komunitas budaya maupun komunitas yang lain," kata Agil saat diwawancarai NU Online Jakarta, di Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Senen, Jakarta Pusat, pada Sabtu (28/1/2023).

 

Agil meminta agar IPNU di DKI Jakarta lebih kreatif dan tidak terlalu konvensional dalam menyusun program-programnya. Menurutnya, IPNU harus menyiapkan program yang tumbuh dari minat remaja kebanyakan pada masyarakat urban.

 

"Jangan terlalu konvensional dan meniru gaya-gaya dari success story di Jawa karena beda, mau tidak mau harus merubah gaya kaderisasi urban. Orang urban itu maunya banyak, mudah jenuh. Seharusnya lebih kreatif lagi, intensitas kegiatannya ditingkatkan," kata Agil lebih lanjut.

 

Lebih dalam mengenai peran IPNU DKI Jakarta, Agil menambahkan agar dapat dibuat semacam komunitas yang bebasis minat remaja, seperti komunitas budaya, musik ataupun olahraga.

 

"Seperti komunitas skateboard atau olahraga apapun, bebas. Jadi, ​​DKI memang harus lebih kreatif dan out of the box," ungkapnya.

 

"Kalau tugas keagamaan memang tugas utama kita, tapi harus ada inovasi. Kalau tidak menyesuaikan dengan konteks kaderisasi urban, (kita akan) kalah," sambungnya.

 

Lebih lanjut, Agil mengisyaratkan agar kader-kader IPNU di DKI Jakarta harus siap bersaing. Karena DKI Jakarta, sambungnya, adalah medan perjuangan dan acuan IPNU seluruh Indonesia.

 

"Kader-kader yang ada di DKI, kader-kader khusus yang sudah siap tempur di medan perang, mereka harus faham itu. Jadi mikirnya jangan cuma belajar terus atau masih seperti orientasi orang-orang yang ada di Jawa, beda pokoknya. Medan perang sesungguhnya di sini, beranda Indonesia di sini (Jakarta)," terangnya.

 

Bagi pria asal Demak tersebut, IPNU di Jakarta adalah simbol keberadaan IPNU se-Indonesia.

 

"IPNU itu dikatakan ada atau tidak, besar atau tidak, itu dilihatnya bukan disana (Jawa) namun lihatnya di sini (Jakarta), kalau di DKI itu ada IPNU, maka IPNU se-Indonesia ada, makanya perform-nya IPNU DKI harus di-create lagi, ditingkatkan lagi," tutupnya.

 

Pewarta: Haekal Attar
Editor: Herly Ramadhani


Nasional Terbaru