Raih Penghargaan, Masjid Al-Muttaqin Cempaka Putih Bisa Jadi Percontohan Ramah Pemuda
Rabu, 2 Juli 2025 | 21:30 WIB

Piagam dan trofi penghargaan Masjid Ramah Pemuda yang diterima Masjid Jami Al-Muttaqin dari BAZNAS Jakarta. (Foto: NU Online Jakarta)
Jakarta Pusat, NU Online Jakarta
BAZNAS (BAZIS) Jakarta memberikan penghargaan kepada Masjid Al-Muttaqin Cempaka Putih untuk kategori ramah pemuda. Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno menyerahkan penghargaan tersebut secara langsung kepada Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Al-Muttaqin Ibnu Subroto di Balaikota Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (2/7/2025).
Ketua DKM menyatakan bahwa penghargaan tersebut mencerminkan apresiasi terhadap keaktifan para pemuda masjidnya yang berkontribusi aktif dalam memakmurkan masjid. Ibnu menjelaskan bahwa masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai fasilitas penting untuk pendidikan dan sosial kemasyarakatan.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
"Masjid bukan saja tempat untuk shalat, tapi juga menjadi fasilitas penting untuk pendidikan hingga sosial kemasyarakatan," kata Ibnu.
Ibnu menekankan bahwa pemuda membutuhkan wadah untuk berkreasi dan berinovasi serta memupuk keterampilan dan kepemimpinan.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
"Terlebih pemuda yang perlu wadah untuk berkreasi dan berinovasi, serta memupuk keterampilan dan kepemimpinan," lanjutnya.
Ibnu mengakui peranan penting orang tua yang mendukung aktivitas putra-putrinya di masjid, begitu pula dukungan para donatur yang memfasilitasi aktivitas dan kreativitas mereka.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Ketua DKM juga menegaskan bahwa masjid berperan sebagai benteng bagi para pemuda agar tidak terjerumus dalam pergaulan negatif seperti narkoba, tawuran, dan minuman keras yang marak terjadi.
"Masjid hadir memfasilitasi para pemuda sekitar untuk bukan sekadar menghindarkan mereka dari hal negatif, tetapi juga wadah untuk meningkatkan potensi mereka dalam berbagai hal, khususnya keagamaan dan kepemimpinan," ujarnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Pihak masjid memberikan kewenangan penuh kepada pemuda untuk mengelola acara-acara di masjid, termasuk peringatan hari besar Islam. Ibnu menyatakan bahwa para pemuda mengambil alih seluruh proses pelaksanaan kegiatan.
"Mereka semua yang ambil alih, yang mendesain, yang mengatur, yang merencanakan, hingga eksekusi pelaksanaannya," katanya.
Ibnu menilai hal tersebut menjadi ajang kaderisasi kepemimpinan berikutnya, sehingga para pemuda memahami hal-ihwal kemasjidan dan mengorganisasikan kegiatan.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
"Ke depan gak lagi khawatir untuk mengurus masjid ini karena keaktifan mereka sudah teruji dan terbukti," imbuhnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND