Respons Suswono, BPPNU Jakarta Imbau Cagub-Cawagub Hindari Tindakan yang Memicu Polarisasi
Kamis, 31 Oktober 2024 | 12:00 WIB
Jakarta, NU Online Jakarta
Direktur Badan Pemantau Pilkada Nahdlatul Ulama (BPPNU) Jakarta H Abdul Azis Suaedy mengimbau calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta untuk menghindari tindakan yang dapat memicu polarisasi masyarakat.
Hal ini disampaikan sebagai respons atas pernyataan dari salah satu calon wakil gubernur (cawagub) nomor urut 1 Suswono terkait guyonan soal janda kaya di Jakarta menikahi pria muda yang masih menganggur.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Pernyataan Suswono itu dianggap menyinggung Nabi Muhammad dan Khadijah dengan guyonan pengangguran dan janda kaya.
“Saya meminta semua pihak yang berkontestasi untuk tidak melakukan tindakan atau ucapan yang dapat mempolarisasi,” tegasnya kepada NU Online Jakarta, Kamis (31/10/2024).
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta itu juga mengingatkan agar peristiwa di Pilkada Jakarta 2017 tidak kembali terulang di Pilkada Jakarta 2024.
“(Kami juga minta) waspada akan potensi-potensi ke arah itu,” tuturnya.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Azis menekankan pilkada jakarta akan menjadi peristiwa politik yang penting dalam beberapa tahun terakhir, sebab Jakarta merupakan epicentrum di tingkat nasional. Menurutnya, akan banyak tantangan yang dihadapi oleh masyarakat dalam proses demokrasi ini.
“Dan kita juga tahu bahwa pilkada tahun ini memiliki tantangan, seperti ajakan golput, hoaks, ancaman-ancaman, ketidakadilan, ketidakjujuran dalam proses pemilihan," katanya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Pernyataan Suswono ini juga menuai protes dari sejumlah pihak. Bahkan di antaranya sudah melayangkan laporan ke kepolisian dan Badan Pengawas Pemilhan Umum (Bawaslu).
Azis mengatakan BPPNU Jakarta sebagai lembaga pemantau pilkada menyerahkan sepenuhnya perkara ini sesuai dengan koridor hukum yang berlaku.
“Kita mensupport adanya langkah langkah yang sesuai koridor hukum berlaku atas hal-hal seperti ini,” ucapnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Sebelumnya, cawagub nomor urut 1 Suswono menyampaikan permintaan maaf imbas pernyataannya yang menyarankan janda kaya untuk menikahi pemuda pengangguran.
Pernyataannya itu disampaikan saat melakukan kegiatan politik bersama ormas di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta Selatan, Sabtu (26/10/2024).
Suswono mengaku pernyataannya itu tidak pantas sehingga menimbulkan polemik di tengah masyarakat.
“Saya menyadari bahwa pernyataan saya dalam pertemuan dengan relawan Bang Japar telah menimbulkan polemik, atas hal itu saya meminta maaf, sekaligus mencabut pernyataan tersebut," ucapnya dalam unggahan video di akun Instagramnya, Senin (28/10/2024).
Suswono menjelaskan, pernyataan tersebut merupakan candaan usai menanggapi celetukan salah satu warga dalam sebuah sosialisasi.
“Tidak ada maksud sama sekali menyinggung tentang janda apalagi Manusia Agung sepanjang zaman, Rasulullah SAW. Yang menjadi teladan dalam setiap kehidupan saya,” katanya.
Lebih lanjut, ia mengaku jika guyonan tersebut dinilai kurang tepat dan bijaksana. Ia mengaku tak ada maksud sama sekali menyinggung tentang janda apalagi Nabi Muhammad.
“Namun, saya akui jika guyonan tersebut kurang tepat dan bijaksana. Apapun penjelasannya, saya sepenuhnya mengakui kesalahan saya,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND