Jakarta Raya

Cetak Dai Pengusaha, LDNU Jakarta Gelar Pelatihan Entrepreneurship

Rabu, 20 November 2024 | 20:40 WIB

Cetak Dai Pengusaha, LDNU Jakarta Gelar Pelatihan Entrepreneurship

Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Jakarta menggelar pelatihan Entrepreneurship di Hotel The Acacia, Jalan Kramat Raya, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (20/11/2024).

Jakarta Pusat, NU Online Jakarta 
Bertajuk 'Mencetak Dai Pengusaha' Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Jakarta menggelar pelatihan Entrepreneurship di Hotel The Acacia, Jalan Kramat Raya, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (20/11/2024).


Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jakarta Kiai Samsul Ma'arif menegaskan bahwa usaha dan perjuangan dakwah harus berjalan beriringan. 


“Usaha dan perjuangan itu saling melengkapi, agar para dai tidak terbebani pikiran. Sebab tantangan utama ustadz di Jakarta adalah masalah materi, apalagi bagi ustadz yang mulai dikenal," ujarnya.


Kiai Samsul menekankan pentingnya mengubah paradigma bahwa dakwah bukan sekadar aktivitas, melainkan juga dapat dipadukan dengan wirausaha. 


“Silakan kalau mau cepat kaya jadi pengusaha, kalau niatnya mulia pasti ada jalannya," tegasnya.


Lebih lanjut, Ia  juga mengingatkan sejarah para pendahulu yang menggabungkan ibadah haji dengan berdagang, mengingat durasi perjalanan yang bisa mencapai setengah tahun.


Sementara itu, Ketua LDNU Jakarta KH Masruhin Abdul Majid menjelaskan bahwa seorang dai merupakan tokoh publik yang idealnya memiliki ekonomi yang kuat. 


“Kami berikhtiar melalui LDNU Jakarta untuk menjadikan para dai tidak hanya fokus berdakwah. Tetapi juga memiliki usaha sendiri," jelasnya.


Ia mengatakan progam tersebut tidak berhenti pada pelatihan semata. Namun, LDNU Jakarta berencana melakukan pendataan terhadap para dai yang telah memiliki usaha serta memfasilitasi pengurusan izin halal. 


“Kami akan mengolektifkan para dai yang memiliki usaha, dengan syarat telah mengikuti pelatihan ini," tambahnya.


Terakhir, ia bersama LDNU Jakarta berkomitmen dapat melahirkan dai yang tidak hanya mahir dalam berdakwah, akan tetapi juga mandiri secara ekonomi melalui kewirausahaan yang dijalankan sesuai dengan syariat Islam.