Jakarta Utara, NU Online Jakarta
Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) DKI Jakarta Laode Kamaluddin menyampaikan data terbaru jumlah warga pengungsi saat ini mencapai 300 jiwa akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara (Jakut). Sehingga ribuan warga masih mengungsi di beberapa titik lokasi pengungsian.
"Pada Sabtu malam (4/3/2023) di Pukul 20.20 WIB sempat mengalami penurunan jumlah penyintas, dikarenakan ada yang sudah meninggalkan posko dan tinggal di rumah sanak saudaranya," Kata Laode kepada NU Online Jakarta, Ahad (5/3/2023).
Sebelumnya, Laode mengatakan saat ini pihaknya telah mendirikan Posko NU DKI Jakarta Peduli yang berkolaborasi dengan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jakarta Utara berlokasi di Gelanggang olahraga Rawabadak Selatan, Koja, Jakarta Utara. Ia menyebut warga yang mengungsi sempat mengalami kenaikan pada Sabtu (4/3/2023).
"Namun tadi malam juga jumlah pengungsi sempat mengalami penambahan dikarenakan masih terciun bau gas di sekitar lokasi kejadian. Oleh karena itu, pihak RT mengimbau warga yang dekat TKP 65 mengevakuasi diri untuk kembali ke lokasi pengungsian," jelasnya.
Sementara itu, lanjut Laode untuk warga pengungsi yang berada di sekitar Posko NU Peduli di GOR Rawabadak Selatan Koja, kini telah mengalami penurunan. Data tersebut dihimpun oleh Tim Asesmen LPBINU DKI Jakarta Ahad pagi.
"Masih ada 300 jiwa penyintas yang mengungsi dikarenakan tempat tinggal mereka habis dilalap api dan juga ada yang sudah rata dengan tanah. Penurunan jumlah karena sebagian sudah tinggal dengan sanak saudaranya," tutupnya.
Laode menuturkan saat ini LPBINU DKI Jakarta masih terus menerima donasi dan menyalurkan bantuan kepada warga terdampak kebakaran secara berkala. Ia mengajak para dermawan untuk ikut berkontribusi dalam misi kemanusiaan tersebut.
"Kami para relawan mengucapkan terimakasih untuk para dermawan yang telah memberikan bantuannya melalui kami. Saat ini kami masih membutuhkan banyak bantuan terutama buat kebutuhan anak-anak dan balita," tutupnya.
Pewarta: Khoirul Risqy At-Tamimi
Editor: Haekal Attar
