• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Jumat, 29 Maret 2024

Doa

Doa Kamilin Orang Jakarta

Doa Kamilin Orang Jakarta
Doa Kamilin berisi doa yang indah. Doa kamilin berbentuk sejenis syair karena diakhiri bunyi nun sukun, (Foto: NU Online Jakarta
Doa Kamilin berisi doa yang indah. Doa kamilin berbentuk sejenis syair karena diakhiri bunyi nun sukun, (Foto: NU Online Jakarta

Secara makna, doa Kamilin mengandung berbagai permintaan kepada Allah yang mencakup segala sisi, yaitu permintaan untuk menjadi orang beriman yang sempurna, Doa kamilin cukup terkenal di bulan Ramadhan. Doa Kamilin dibaca ketika masyarakat selesai menunaikan shalat tarawih, tepatnya ketika jeda sebelum melanjutkannya dengan shalat witir. Doa Kamilin berisi doa yang indah. Doa kamilin berbentuk sejenis syair karena diakhiri bunyi nun sukun.


Masyarakat Jakarta umumnya membaca doa ini dalam ibadah shalat tarawih di bulan Ramadhan. Imam dan jamaah masjid di Jakarta pada umumnya menghafal doa ini dari Kitab Perukunan Melayu yang kami kutip sebagai berikut dan kami lengkapi dengan terjemahannya:


اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ


اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ، وَلِفَرَائِضِكَ مُؤَدِّيْنَ، وَلِلصَّلَاةِ حَافِظِيْنَ، وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ، وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ، وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ، وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ، وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنَ، وَفِي الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ، وَفِي الْاٰخِرَةِ رَاغِبِيْنَ، وَبِالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ، وَبِالنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ، وَعَلَى الْبَلَاءِ صَابِرِيْنَ، وَتَحْتَ لِوَاءِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ، وَإِلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْن، وَفِي الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ، وَعَنِ النَّارِ نَاجِيْنَ، وَعَلَى سَرِيْرَةِ الْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ، وَمِنْ حُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ، وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ، وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ، وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفَّينِ شَارِبِيْنَ، بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْنٍ، مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمَ اللهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا، ذٰلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا


اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا فِي هٰذِهِ اللَيْلَةِ الشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ، وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاٰلِه وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ 


Allāhumma shalli ‘alā sayyidinā Muhammadin, wa ‘alā āli sayyidinā Muhammadin. Wa shallallāhu alayhi wa sallama.


Allāhummaj‘alnā bil īmāni kāmilīn. Wa li farā’idhika muaddīn. Wa lis shalāti hāfizhīn. Wa liz zakāti fā‘ilīn. Wa lima ‘indaka thālibīn. Wa li ‘afwika rājīn. Wa bil hudā mutamassikīn. Wa ‘anil laghwi mu‘ridhīn. Wa fid dunyā zāhdīn. Wa fil ‘ākhirati rāghibīn. Wa bil qadhā’i rādhīn. Wa lin na‘mā’i syākirīn. Wa ‘alal balā’i shābirīn. Wa tahta liwā’i sayyidinā Muhammadin shallallāhu ‘alayhi wa sallama yawmal qiyāmati sā’irīn. Wa alal hawdhi wāridīn. Wa fil jannati dākhilīn. Wa minan nāri nājīn. Wa 'alā sarīratil karāmati qā‘idīn. Wa min hūrin ‘īnin mutazawwijīn. Wa min sundusin wa istabraqin wa dībājin mutalabbisīn. Wa min tha‘āmil jannati ākilīn. Wa min labanin wa ‘asalin mushaffayni syāribīn. Bi akwābin wa abārīqa wa ka‘sin min ma‘īn. Ma‘al ladzīna an‘amallāhu ‘alaihim minan nabiyyîn was shiddīqīn was syuhadā’i was shālihīn, wa hasuna ulā’ika rafīqā. Dzālikal fadhlu minallāhi, wa kafā billāhi ‘alīmā.


Allāhummaj‘alnā fī hādzihil laylatis syarīfatil mubārakati minas su‘adā’il maqbūlīn. Wa lā taj‘alnā minal asyqiyā’il mardūdīn. Wa shallallāhu ‘alā sayyidinā Muhammadin, wa ālihī wa shahbihī ajma‘īn. Wal hamdulillāhi rabbil ‘ālamîn.


Artinya, “Ya Allah berikanlah anugerah-Mu kepada junjungan kami Muhammad dan seluruh keluarganya. Semoga Allah memberikan anugerah dan kesejahteraan-Nya kepada junjungan kami Muhammad saw.


Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang menunaikan perintah kewajiban-Mu, yang menjaga shalat, yang membayar zakat, yang mengejar apa (ridha) yang ada di sisi-Mu, yang mengharap ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kesia-siaan, yang zuhud di dunia, yang menyukai akhirat, yang ridha dengan qadha, yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas singgasana kemuliaan, yang menikah dengan bidadari surga, yang mengenakan berbagai jenis sutra, yang menikmati makanan surga, yang meminum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Allah beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada, dan orang-orang saleh. Mereka itulah sahabat terbaik. Itulah kemurahan dari Allah, cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui.


Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan penuh berkah ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya. Janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah memberikan anugerah-Nya pada junjungan kami Muhammad, seluruh keluarga, dan sahabatnya. Berkat rahmat-Mu, wahai Zat Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.” (Lihat Perukunan Melayu, Cetakan Al-‘Aidrus, Jakarta: halaman 58-59).


Secara makna, doa Kamilin mengandung berbagai permintaan kepada Allah yang mencakup segala sisi, yaitu permintaan untuk menjadi orang beriman yang sempurna, yang mengerjakan perintah agama, menjauhi larangannya, selama di dunia dan akhirat. Doa Kamilin juga berisi permohonan agar amal ibadah jamaah shalat tarawih diterima Allah. Wallahu a’lam


Alhafiz Kurniawan, Wakil Sekretaris LBM PBNU


Doa Terbaru