• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Senin, 29 April 2024

Jakarta Raya

Muslimat NU DKI Gelar Seminar Literasi Digital untuk Pembina Majelis Taklim se-Jakarta

Muslimat NU DKI Gelar Seminar Literasi Digital untuk Pembina Majelis Taklim se-Jakarta
Penyampaian materi Literasi Digital yang digelar Muslimat NU DKI Jakarta (Foto: NU Online Jakarta/Abdullah Faqihudin Ulwan).
Penyampaian materi Literasi Digital yang digelar Muslimat NU DKI Jakarta (Foto: NU Online Jakarta/Abdullah Faqihudin Ulwan).

Jakarta Timur, NU Online Jakarta


Pengurus Wilayah (PW) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) DKI Jakarta menggelar Seminar Litrasi Digital, kegiatan tersebut diperuntukan untuk seluruh pembina majelis taklim se-DKI Jakarta di Aula Kantor PWNU DKI Jakarta, Jalan Utan Kayu, Matraman, Jakarta Timur, Selasa (31/10/2023) pagi.


Dari pantauan NU Online Jakarta, terdapat 50 orang pembina majelis taklim di seluruh wilayah DKI Jakarta. Ketika ditanya oleh NU Online Jakarta, para pembina tersebut telah mengorganisir atau memimpin hingga 100 orang permajelis taklim pada setiap kesempatan atau pertemuan yang diadakan. 


Ketua Muslimat NU DKI Jakarta Nyai Hj Hizbiyah Rochim mengatakan bahwa dalam kekuatan digital saat ini, banyak organisasi yang menggunakan nama perempuan (biasanya dengan awalan "Muslimat") sudah tersebar luas saat ini, dan kebanyakan dari mereka adalah perkumpulan atau kelompok perempuan Muslim. 


"Organisasi nama perempuan udah banyak sekarang ini perkumpulan muslimat. Kalo tidak ada nunya berarti bukan Muslimat NU, jika suatu organisasi atau kelompok tidak memiliki unsur 'Nahdlatul Ulama' dalam namanya, maka biasanya itu bukan bagian dari organisasi Muslimat NU," katanya saat sambutan.


Pimpinan Pesantren Asshiddiqiyah KH Ahmad Mahrus Iskandar menyatakan bahwa penguatan literasi digital untuk pembina majelis taklim merupakan suatu kewajiban. Baginya, majelis taklim adalah tempat di mana orang-orang berkumpul untuk menggali pengetahuan agama, memperkuat nilai-nilai kultural Islam, dan melibatkan diri dalam dakwah atau penyebaran ajaran agama Islam. 


"Ini adalah salah satu cara di mana NU dan organisasi serupa berkontribusi dalam meningkatkan literasi agama dan budaya Islam di masyarakat, ini mengacu pada bagian budaya dari organisasi NU, yang merupakan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. NU memiliki peran penting dalam memelihara dan mengembangkan budaya Islam di Indonesia," jelasnya dalam penyampaian materi.


Lebih jauh, Gus Mahrus sapaannya itu menjelaskan dalam majlis taklim, orang-orang berkumpul dengan niat belajar. Jamaah hadir dengan niat untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang Islam, memperdalam iman, dan mendalami ajaran agama.


"Ilmu karena Allah niat belajar dalam majlis taklim didasarkan pada niat untuk memperoleh ilmu karena Allah. Artinya, orang-orang yang menghadiri majlis taklim melakukannya sebagai bentuk ibadah dan pencarian ilmu yang diniatkan untuk memperoleh ridha Allah," pungkasnya.


Acara tersebut dihadiri langsung oleh Ketua PW Muslimat NU DKI Jakarta Nyai Hj Hizbiyah Rochim, Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) DKI Jakarta KH Rakhmad Zailani Kiki, Wakil Ketua PWNU DKI Jakarta KH Ahmad Mahrus Iskandar, dan seluruh pengurus PW Muslimat NU se-DKI Jakarta.


Pewarta: Haekal Attar
Editor: Aru Elgete


Editor:

Jakarta Raya Terbaru