• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Jumat, 3 Mei 2024

Jakarta Raya

Ketua Muslimat NU DKI Ajak Guru PAUD Tanamkan Ketauhidan dan Nilai-Nilai Agama Sejak Usia Dini

Ketua Muslimat NU DKI Ajak Guru PAUD Tanamkan Ketauhidan dan Nilai-Nilai Agama Sejak Usia Dini
Ketua Pengurus Wilayah (PW) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) DKI Jakarta Nyai Hj Hizbiyah Rochim diacara Pelatihan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Guru PAUD Binaan Muslimat NU, Sabtu (22/7/2023) pagi. (Foto: NU Online Jakarta/Rizki Pratami). putri
Ketua Pengurus Wilayah (PW) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) DKI Jakarta Nyai Hj Hizbiyah Rochim diacara Pelatihan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Guru PAUD Binaan Muslimat NU, Sabtu (22/7/2023) pagi. (Foto: NU Online Jakarta/Rizki Pratami). putri

Jakarta Timur, NU Online Jakarta


Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) DKI Jakarta Nyai Hj Hizbiyah Rochim mengajak para guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) se-Jakarta berkomitmen untuk menghadirkan sentuhan pendidikan ketauhidan sejak dini. Hal ini disampaikannya diacara Pelatihan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Guru PAUD Binaan Muslimat NU, Sabtu (22/7/2023) pagi.


"Kurikulum Merdeka di bawah naungan Muslimat NU memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk mengenal Allah sedini mungkin. Dengan penanaman nilai-nilai agama sejak tingkat TK, diharapkan anak-anak akan mengenali hakikat keberadaan Allah sebagai pencipta alam semesta, dan hal ini akan melekat dalam ingatan mereka hingga dewasa," katanya di Kantor PWNU DKI Jakarta, Jalan Utan Kayu, Matraman, Jakarta Timur.


Menurut Nyai Hizbiyah, di era kemajuan pendidikan yang terus berkembang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mencetuskan konsep Kurikulum Merdeka juga untuk berbagai tingkatan, termasuk tingkat PAUD dan Taman Kanak-Kanak (TK). Dalam Kurikulum Merdeka mangajarkan anak-anak di tingkat PAUD dengan mengajarkan untuk berpikir dan berdiskusi di kelas.


Salah satu kunci keberhasilan dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka adalah peran guru. Menurut Nyai Hizbiyah Guru di tingkat PAUD harus pandai memberikan motivasi kepada anak-anak untuk berpikir secara aktif. 


"Dengan adanya Kurikulum Merdeka, para guru dituntut untuk tidak hanya menjadi pengajar, tetapi juga sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran. Melalui metode-metode yang interaktif dan mengandung nilai-nilai agama, guru dapat membantu membentuk karakter anak dengan pendekatan yang holistik," jelasnya.


Sejalan dengan itu, Nyai Hizbiyah mengungkapkan bahwa peran ibu sebagai pendidik pertama dalam keluarga juga diakui pentingnya termasuk dalam nilai amaliyah Aswaja. Ibu juga sebagai pendorong sukses anak melalui doa agar anaknya berhasil.


"Jangan lupa kita adalah ibu, mari kita senantiasa membaca Shalawat Burdah untuk mempermudah anak menerima ilmu dan pelajaran yang akan kita sampaikan kepada anak-anak kita. Ketika anak-anak berhasil, itu menjadi kepuasan tersendiri bagi kita sebagai ibu sesuai dengan tingkat perkembangan mereka. Sebagai guru, tentu kita akan merasa malu jika ditanya anak kita tidak tahu," ucapnya.


Selaras dengan semangat Muslimat NU, Nyai Hizbiyah berharap implementasi Kurikulum Merdeka di tingkat PAUD akan memberikan dampak yang positif bagi pendidikan di Indonesia. 


"Dengan menciptakan generasi muda yang cerdas, berakhlak mulia, dan memiliki keimanan yang kuat, kita berharap bahwa anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan masa depan," tutupnya.


Pewarta: Wiwit Musaadah
Editor: Haekal Attar


Jakarta Raya Terbaru