• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Jumat, 3 Mei 2024

Jakarta Raya

PBNU: Peserta PMKNU Jakarta Ujung Tombak NU di Abad Kedua

PBNU: Peserta PMKNU Jakarta Ujung Tombak NU di Abad Kedua
KH Miftah Faqih di Pesantren Daarul Qur'an, Makam KH Idham Chalid, Cisarua, Puncak, Bogor, Jawa Barat, pada Ahad (8/9/2023) pukul 03:00 WIB. (Foto: NU Online Jakarta/Abdullah Faqih Ulwan).
KH Miftah Faqih di Pesantren Daarul Qur'an, Makam KH Idham Chalid, Cisarua, Puncak, Bogor, Jawa Barat, pada Ahad (8/9/2023) pukul 03:00 WIB. (Foto: NU Online Jakarta/Abdullah Faqih Ulwan).

Bogor, NU Online Jakarta


Pasca dibaiatnya 45 peserta Pendidikan Menengah Kepemimpinan Nahdlatul Ulama (PMKNU). Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftah Faqih mengingatkan bahwa para Kiai yang telah dibaiat adalah tombak NU di abad kedua, sehingga harus memiliki tekad, kebersamaan, dan kerelaan untuk mengurusi NU di Jakarta.


"Panjenengan saat ini di dalam arena ruang waktu penghujung awal abad kedua NU, semoga ini menjadi sesuatu titik baik NU ke depan," katanya saat sambutan penutup di Pesantren Daarul Qur'an, Makam KH Idham Chalid, Cisarua, Puncak, Bogor, Jawa Barat, pada Ahad (8/9/2023) pukul 03:00 WIB.


Kiai Miftah menyebutkan bahwa kaderisasi yang diikuti peserta PMKNU DKI Jakarta tersebut melatih kesadaran untuk menjadi pemimpin-pemimpin NU yang dapat menyesuaikan dengan keadaan atau situasi NU di DKI Jakarta. Karena itu, Kiai Miftah mengingunkan keseriusan para peserta untuk mengatasi berbagai masalah yang akan datang sewaktu-waktu.


Kaderisasi yang panjenengan ikuti itu adalah langkah awal untuk bagaimana tau dan sadar menjadi pemimpin NU. Dengan demikian ditengah situasi DKI Jakarta yang luar biasa, ini membutuhkan keseriusan kita, improvisasi panjenengan semua untuk NU di Kota Jakarta. Kecerdasan bawaan, emosional, dan sosial itu harus disatupadukan didalam gerak perjuangan NU," jelasnya.


Pembagian Anggota NU Menurut KH Miftah Makki


Kiai Miftah Faqih membagi NU menjadi dua golongan besar. Pertama, Kader atau anggota organisasi (members) dan kedua, pengikut NU (followers). Menurutnya yang berhak dijuluki sebagai kader adalah mereka yang telah melaksanakan kaderisasi dan berhak mendapatkan dan menjalankan mandat sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) NU.

 
"Lulusan PMKNU DKI Jakarta ini sudah resmi menjadi kader," terangnya kepada para peserta PMKNU yang telah dibaiat.


Terkait kelompok kedua, Kiai Miftah Faqih mengatakan bahwa NU memiliki pengikut yang dimana disebut sebagai warga. Ia lantas menyerukan agar kepada peserta tersebut untuk melakukan pembinaan kepada warga tersebut agar dapat menjalankan Islam yang moderat di bumi Indonesia.

 
"Warga merupakan level terbawah yang merupakan bidang garapan kita, lahan kita untuk membumikan Aswaja (Ahlusunnah wal Jama'ah), membumikan Islam yang moderat, karena sesungguhnya bawaan Islam itu moderat," pungasnya.


Pewarta: Haekal Attar
Editor:


Editor:

Jakarta Raya Terbaru