Jakarta Timur, NU Online Jakarta
Pimpinan Cabang (PC) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Jakarta Timur memberikan motivasi dan pengembangan kreativitas kepada para santri, di Pondok Pesantren Nurul Ibad, Cipayung, Jakarta Timur, pada Rabu (2/11/2022).
Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memperingati menyongsong satu abad NU sekaligus memperingati Hari Santri dan Hari Guru Nasional 2022. Pelatihan motivasi dan pengembangan kreativitas santri se-Jakarta Timur itu dibuka langsung oleh Ketua PW Pergunu DKI Jakarta KH Luthfi Hakim Wahid (Gus Luthfi).
Pada kesempatan itu, Gus Luthfi mengatakan bahwa Pergunu Jakarta Timur sudah membuka peluang beasiswa, mulai dari strata 1 hingga doktoral (S3). Ia mengimbau para santri di Jakarta Timur bisa mengisi peluang beasiswa itu.
Sementara itu, Ketua PC Pergunu Jakarta Timur M Sehu mengatakan bahwa Pergunu awalnya juga berasal dari kalangan santri. Karena itu, kegiatan yang dilakukan itu merupakan wujud kepedulian guru NU untuk memberikan motivasi kepada para santri sehingga bersifat wajib.
“Follow-up (tindak lanjut) dalam pelatihan motivasi santri ini juga akan diadakan lomba mulai raudhatul athfal (RA/TK) sampai tingkat perguruan tinggi,” ungkap Sehu.
Ia menyebutkan, untuk tingkat RA akan ada lomba adzan yang baik dan benar. Kemudian tingkat MI ada lomba shalat subuh berjamaah dengan qunut. Lalu, tingkat MTs ada lomba hafalan surah panjang seperti Al-Mulk.
“Ada juga lomba fashion show yang diikuti remaja dengan tujuan mengikuti instruksi zaman namun tetap tidak mengubah substansial dalam menutup aurat dan menjaga keimanan,” jelas Sehu.
Rais Syuriah PCNU Jakarta Timur KH Ibnu Mulkan menuturkan, semua orang perlu diberikan nasihat melalui motivasi, terkhusus bagi santri yang notabene masih pelajar dan harus diberikan motivasi.
“Sedetik pun kita semua (manusia) perlu diberikan motivasi. Hari ini kita membekali para santri bukan hanya dengan dzikir dan shalat berjamaah tetapi juga melalui motivasi,” tutur Kiai Mulkan.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa peringatan hari santri bagi negara hanya dilakukan satu kali dalam setahun yakni pada 22 Oktober. Namun bagi santri, hari santri akan diperingati setiap detik.
Kiai Mulkan menjelaskan, motivasi santri dilakukan untuk menyemangati para santri yang dalam sekolah formal berbaur dengan anak-anak luar dari pesantren. Ia mengatakan, tentu anak luar pesantren yang bebas keluar-masuk pesantren pasti menggunakan gawai (handphone) dan membawa motor.
Kata Kiai Mulkan, perilaku anak-anak di luar pesantren tersebut bisa menjadi pemicu keegoisan dan iri dengki atas tren anak muda saat ini yang tidak bisa dilakukan para santri karena keberadaannya di dalam pondok pesantren.
“Inilah sebabnya mengapa santri perlu diberikan motivasi agar para santri kuat dalam menghadapi berbagai tantangan,” ucap Kiai Mulkan.
“Nanti akan ada santripreneur, (santri) yang disini (pesantren Nurul Ibad) harus ikut. Selanjutnya, kegiatan motivasi santri jangan diadakan di pesantren-pesantren saja, besok bisa diadakan 2 hari di luar pesantren,” imbuhnya.
Ketua Panitia Pelaksana Nur Shodiqoh melaporkan, terdapat 100 orang santri yang menjadi peserta dalam agenda pelatihan motivasi dan pengembangan kreativitas ini. Usia mereka berkisar 13-17 tahun atau setingkat SMP dan SMA.
Pewarta: Wiwit Musaadah
Editor: Aru Elgete
