Jakarta Selatan, NU Online Jakarta
Dalam acara Safari Ramadhan 1444 H, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta juga meluncurkan Gerakan Wakaf Satu Juta Pohon. Hal tersebut dipercaya dapat menumbuhkan rasa cinta masyarakat untuk menjaga alam pada Acara yang diadakan Gedung II PWNU DKI Jakarta, Jalan Tb Simatupang, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (3/4/2023) sore.
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta KH Samsul Ma'arif menegaskan bahwa NU di Jakarta akan memberikan perhatian lebih terhadap perbaikan isu lingkungan, hal itu disampaikannya saat sambutan.
"Untuk menjaga lingkungan di Jakarta, tidak banyak lembaga keagamaan atau Organisasi Masyarakat (Ormas) yang lain menaruh perhatiannya kepada isu lingkungan untuk menanam pohon yang sebanyak-banyaknya,"
Selepas ini, ungkap Kiai Samsul akan ada acara secara simbolis penanaman pohon di halaman Gedung II PWNU DKI Jakarta.
"Sekalian kita adakan launching penanaman pohon, Nahdlatul Ulama bersama Pemerintah," ungkapnya.
Ketua Lembaga Seniman dan Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi NU) DKI Jakarta H Ahmad Yusuf memaparkan acara tersebut adalah ajakan kepada masyarakat untuk berwakaf menjaga lingkungan. Baginya selain wakaf harta, umat Islam sebaiknya juga melaksanakan wakaf pohon.
"Wakaf satu juta pohon, karena biasanya kita wakaf harta dan uang. Kami Lesbumi menginisiasikan untuk wakaf pohon, karena kami percaya pohon yang ditanam akan menghasilkan pahala selama pohon tersebut tetap hidup," katanya saat diwawancarai NU Online Jakarta.
Wakaf Satu Juta Pohon ini akan dilaksanakan di 6 (enam) Kota Administrasi se-DKI Jakarta.
"Kita akan melalukan kegiatan Gerakan Menanam Sejuta Pohon di Kota Administrasi se-DKI Jakarta yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu," terangnya.
Penanaman pohon dilakukan secara simbolis yang diikuti oleh Rais Syuriah PWNU DKI Jakarta KH Muhyiddin Ishaq, Deputi Gubernur Bidang Budaya dan Pariwisata Marullah Matali dan disaksikan langsung oleh para tamu undangan.
Pewarta: Haekal Attar
Editor: Khoirul Rizqy At-Tamami
