• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Kamis, 4 Juli 2024

Jakarta Raya

Soroti Maraknya Judi Online, Ketua PWNU Jakarta Minta Polisi Tindak Tegas

Soroti Maraknya Judi Online, Ketua PWNU Jakarta Minta Polisi Tindak Tegas
Ketua PWNU DKI Jakarta KH. Samsul Maarif. (Foto: Dok. NU Online Jakarta)
Ketua PWNU DKI Jakarta KH. Samsul Maarif. (Foto: Dok. NU Online Jakarta)

Jakarta, NU Online Jakarta

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta KH Samsul Ma’arif menyoroti perkembangan judi online yang semakin marak. Menurutnya, maraknya judi online sudah sangat mengkhawatirkan terutama di penjuru Indonesia tak terkecuali Jakarta.

 

Kiai Samsul mengungkapkan praktek perjudian merupakan perbuatan yang selalu ada dari zaman ke zaman dengan istilah dan model-model yang berbeda. Hingga kini pun perjudian hadir dalam bentuk dari atau online akibat perkembangan teknologi. Padahal secara hukum syariah sudah dijelaskan secara tegas keharaman dari judi.

 

"Dalam praktek kehidupan kita tidak sengaja melihat sesuatu yang lama kelamaan kalau dibiarkan menjadi perjudian. Dari permainan yang kecil kecilan kadang-kadang atas nama ketangkasan dan macam-macam lalu mendapatkan keuntungan itulah bentuk dari perjudian,” ujar Kiai Samsul kepada NU Online Jakarta, Sabtu (15/6/2024).

 

Lebih lanjut, Kiai Samsul menggambarkan ciri perjudian adalah bagaimana mengeruk keuntungan sebesar-besarnya tanpa didasari dengan kerja yang bersungguh-sungguh. Alih-alih mempunyai uang banyak supaya mendapat keuntungan yang besar dengan cara yang besar. 

 

“(Terbiasa) atas dasar ketangkasan dari sebuah permainan lalu mendapat keuntungan yang besar dengan instan dan lain sebagainya. 

 

Kiai Samsul memaparkan berkembangnya judi online ke seluruh lapisan masyarakat ini Karena sering kali dianggap biasa. Dari kebiasaan itulah akhirnya berpengaruh kepada mental masyarakat dan menimbulkan sifat berketergantungan dengan judi online.

 

“Pola-pola seperti ini dimana-mana ada. Kadang-kadang tanpa disadari itu termasuk dalam praktek perjudian,” ucapnya. 

 

Kiai Samsul pun juga menyoroti dampak yang dihasilkan dari praktek judi online. Dari judi online lalu mengarah ke aplikasi pinjaman online (pinjol). Akhirnya banyak korban judi online yang berutang dengan nominal yang sangat banyak ke aplikasi pinjol. 

 

“Bahkan nama-nama perkawanannya yang ada di handphonenya bisa dihubungi ditagih tagih begitu dengan bunga dan nominal yang sangat besar,” terangnya.

 

Selain itu, Kiai Samsul mengungkapkan, salah satu penyebab judi online yang terus masif di masyarakat adalah karena kebutuhan ekonomi yang terdesak. Bahkan orang sampai rela mengakses aplikasi pinjaman online. Cara instan seperti ini dinilai sebagai biang masalah untuk penderitaan yang panjang.

 

“Sama halnya dengan pinjol mereka sama modusnya, meminjami dengan gampang kemudian diuber uber, ini kan sejenis dengan judi online,” katanya.

 

Dorong Kerja Sama Tokoh Agama dan Pemerintah

 

Kiai Samsul mendorong adanya kerja sama tokoh agama, ormas dan lembaga keagamaan dengan pemerintah untuk memberantas judi online secara bersama-sama. Apalagi, saat adanya informasi yang berkaitan bahwa Indonesia menempati posisi tertinggi negara yang masyarakat mengakses judi online.

 

“Harus ada keseriusan apakah ada andil dari Kemkominfo yang tidak serius untuk menutupi, ini menurut rumor yang di luar, tapi ini harus bersama-sama kita seriusi,” tegas Kiai Samsul.

 

Kiai Samsul mengaku, PWNU DKI Jakarta terbuka untuk mengadakan diskusi lebih lanjut dengan Dinas Kominfo dan Polda Metro Jaya secara serius guna mencari solusi bersama untuk memberantas praktek judi online yang semakin meresahkan masyarakat.

 

“Perjudian merupakan problem kita semua sebagai masyarakat dan bangsa. Judi online ini seperti penyakit yang dialami oleh bangsa. Semakin negara secara ekonomi memprihatinkan maka peluang judi itu semakin besar,” tutur Kiai Samsul.

 

Kiai Samsul mengajak seluruh elemen masyarakat bersama-sama untuk memberantas praktek judi online mulai dari lingkungan terkecil. Menurutnya, PWNU DKI Jakarta, siap untuk menjadi fasilatator untuk memberantas praktek judi online di Jakarta.

 

“Kalau kita tangani secara bersama-sama insya Allah akan lebih mudah. Misalnya dalam menanggulangi Covid kemarin kita diajak bareng-bareng buktinya alhamdulillah bisa, apalagi judi ini,” jelasnya.

 

Kemudian, Kiai Samsul mendorong agar praktek judi online khususnya yang ada di DKI Jakarta ini jangan sampai diabaikan. Menurutnya mengabaikan permasalahan judi online ini termasuk sama dengan bersikap egois dalam beragama.

 

“Kita hanya aman sendiri, masuk sendiri sementara tetangga dan teman kita dibiarkan itu tidak boleh cara beragama seperti itu. Jadi, mari kalau masuk surga ya bareng-bareng, kita ajak kita selamatkan orang lain, kita tidak rela melihat orang lain kecanduan judi dan penyakit sosial yang lain,” tegasnya.

 

Minta Polisi Tindak Tegas Berantas Judi Online

 

Persoalan judi online ini, Menurut Kiai Samsul, harus mendapat perhatian khusus. Ia menganalogikan bagaimana ketika maraknya terorisme dulu, pemerintah membentuk lembaga khusus yang menangani terorisme. 

 

“Saya berharap pemerintah mau duduk bareng dengan lembaga agama bagaimana ini mengatasi perjudian ini yang semakin marak. Jangan sampai ada rumor bahwa pemerintah menikmati hal itu sehingga saling menuduh dan mengkambing hitamkan,” tegasnya.

 

Oleh karena itu, Kiai Samsul meminta Kapolda Metro Jaya untuk bertindak tegas untuk memberantas judi online di Jakarta hingga ke akar-akarnya. Salah satunya, dengan membuat gerakan bersama tokoh agama.

 

“Karena kalau hanya bersuara saja, kita sebagai lembaga keagamaan ormas keagamaan hanya sebatas pidato, yang punya kekuasaan itu adalah pemerintah, kepolisian dan anggota dewan," katanya.

 

Dengan kondisi yang semakin memprihatinkan ini, jika tidak segera ditindak, Kiai Samsul khawatir praktek judi online ini akan menimpa ke skala yang lebih khusus dan meluas.

 

“Kalau kemarin-kemarin menimpa orang lain besok akan menimpa tetangga kita besok bisa jadi lama kelamaan akan menimpa keluarga kita, anak dan istri kita yang kadang-kadang mereka tidak tahu -menahu mungkin karena iseng jadi kecanduan,” pungkasnya.


Jakarta Raya Terbaru