Jakarta Timur

Kerusuhan di Pasar Induk Kramat Jati, Pedagang Resmi Protes Kebijakan Penataan yang Salah Sasaran

Sabtu, 10 Mei 2025 | 19:05 WIB

Kerusuhan di Pasar Induk Kramat Jati, Pedagang Resmi Protes Kebijakan Penataan yang Salah Sasaran

Ilustrasi pasar induk Kramat Jati, Jakarta Timur. (Foto: KompasTV)

Jakarta Timur, NU Online Jakarta

 

Kerusuhan antar pedagang terjadi di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur pada Kamis (09/05/2025) pagi. Berdasarkan informasi yang diunggah akun Instagram @kabarcibubur24jam, kericuhan tersebut dipicu oleh kebijakan penataan yang dilakukan pengelola PD Pasar Jaya yang dinilai tidak tepat sasaran.

 

Masalah bermula dari banyaknya Pedagang Kaki Lima (PKL) yang membuka lapak di area tidak resmi, khususnya di jalur akses menuju kios-kios di dalam los pasar. Kondisi ini menuai protes dari para pedagang resmi yang telah membayar sewa kios.

 

"Pedagang dalam pasar Induk malah digusur, yang di luar kaki lima tidak digusur, ini masalahnya," ungkap salah satu pedagang dalam video yang beredar di media sosial.

 

Para pedagang resmi mengeluhkan bahwa kehadiran PKL liar telah menghambat mobilitas pembeli untuk mencapai kios mereka di dalam los. Selain itu, keberadaan PKL tidak resmi juga membuat Pasar Induk terlihat kumuh dan tidak terawat.

 

Kerusuhan pecah ketika penataan yang dilakukan oleh pihak PD Pasar Jaya justru diberlakukan terhadap pedagang resmi di dalam kios, bukan terhadap PKL yang menggunakan jalan sebagai lapak. Padahal, pedagang resmi mengklaim telah membayar uang sewa sebesar Rp 8 juta per bulan.

 

"Agar kondisi pasar hari ini kondusif dan tidak gaduh, seharusnya yang dibersihkan penataannya itu pedagang kaki lima atau yang tidak jelas (menggunakan jalanan untuk berdagang) oleh pengelola PD Pasar Jaya, bukan sebaliknya," tegas para pedagang.

 

Menurut keterangan para pedagang resmi, keresahan mereka tentang kehadiran PKL yang mengalihfungsikan jalan sebagai lapak sudah disampaikan berkali-kali kepada Mardiyanto selaku manajer Pasar Induk Kramat Jati. Namun hingga saat ini belum ada tindak lanjut yang berarti.

 

Akibat kekecewaan yang memuncak, para pedagang resmi sempat mendatangi kantor PD Pasar Jaya untuk bertemu dengan kepala pasar. Sayangnya, mereka hanya bisa bertemu dengan perwakilan pengelola pasar.

 

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak manajemen PD Pasar Jaya terkait kerusuhan tersebut. NU Online akan terus memantau perkembangan situasi di Pasar Induk Kramat Jati.