Penjual Gorengan di Kawasan Pasar Minggu Keluhkan Penurunan Omzet di Bulan Ramadhan
Kamis, 6 Maret 2025 | 15:09 WIB

Sejumlah pedagang gorengan di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, mengeluhkan penurunan omzet penjualan selama bulan Ramadhan. (Foto: NU Online/Nyimas).
Nyimas Zulfa Lisamia
Penulis
Jakarta Selatan, NU Online Jakarta
Sejumlah pedagang gorengan di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, mengeluhkan penurunan omzet penjualan selama bulan Ramadhan.
Alif, salah satu pedagang gorengan yang berlokasi di dekat Rumah Sakit Siaga I Pejaten Barat, Pasar Minggu mengatakan bahwa omzetnya menurun dari hari biasanya.
“Omzet selama bulan Ramadhan agak kurang. Biasanya 1.400 gorengan habis terjual, tapi di bulan Ramadhan hanya sekitar 800 yang laku," ujarnya ditemui NU Online Jakarta, Rabu (5/3/2025).
Ia menduga penurunan omzet disebabkan oleh waktu berjualan yang lebih singkat dari hari biasanya.
“Biasanya saya jualan dari jam 8 pagi, tapi selama Ramadhan baru mulai jam 1 siang sampai maghrib," tambahnya.
Hal serupa juga dialami oleh Annisa, pedagang gorengan yang berjualan di Jalan Siaga II, Warung Siaga, Pasar Minggu.
Ia mengungkapkan penurunan penjualan dari 1.000 gorengan menjadi hanya 600 selama Ramadhan.
"Mungkin karena waktunya tidak selama hari-hari biasa," terangnya.
Pedagang lain, Ridwan yang berlokasi di Kompleks LAN, Siaga I, Pasar Minggu juga merasakan dampak serupa. Ridwan menjual enam macam gorengan seperti bakwan, tahu isi, tempe goreng, cireng, singkong, dan risol.
Saat hari biasa ia menjual 1.200 gorengan per hari, namun selama Ramadhan hanya terjual sekitar 700 buah.
“Mungkin juga di bulan ramadhan banyak yang jualan gorengan juga, tapi enggak masalah semua sudah ada rezekinya,” pungkasnya.
Terpopuler
1
Begini Alasan Arab Saudi Tunda Skema Tanazul Haji
2
Soal Polemik Nasab, PBNU Minta Nahdliyin Bersikap Bijak dan Kedepankan Adab
3
PWNU Jakarta Tekankan Budaya Betawi untuk Pemberdayaan Masyarakat
4
Jelang Idul Adha, Pedagang Keluhkan Penurunan Penjualan Hewan Kurban
5
IPNU Jakut Teguhkan Kaderisasi Berbasis Lokal dan Kebangsaan
6
Pemerintah Batalkan Subsidi Listrik, Fokus Bantuan Upah Pekerja
Terkini
Lihat Semua