Rais Syuriyah PWNU DKI Harap Pemerintah Beri Kesempatan Atlet NU Berkancah di Nasional dan Internasional
Surakarta, NU Online Jakarta
Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta KH Muhyiddin Ishaq menghadiri Pekan Olahraga dan Seni Nahdlatul Ulama (Porseni NU) Tingkat Nasional 2023, di Gelanggang Olahraga (GOR) Fakultas Keolahragaan (FKOR) Universitas Negeri Surakarta, Surakarta, pada Sabtu (21/1/2023).
Kiai Muhyidin datang di GOR FKOR Universitas Negeri Surakarta dengan penuh antusias melihat pertandingan cabang olahraga Bulu Tangkis di babak final.
Setelah mengamati capaian dan kemampuan atlet yang bertanding, Kiai Muhyiddin berharap pemerintah bisa memberikan kesempatan kepada altet Nahdlatul Ulama yang menang pada Porseni NU ini menjadi atlet yang mampu berkompetisi di kancah nasional dan internasional.
Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Jakarta Selatan ini bercerita bahwa Porseni NU di tahun 2023 yang pertama seperti tidak lazim, namun saat beberapa minggu mendekati hari pelaksanaan pembukaan, cukup memberikan perhatian banyak orang di kalangan nahdliyin.
"Ini baru pertama kali dan 3 minggu cukup menarik perhatian banyak orang. Awalnya kita tanggapi dingin, tapi ketika 2 sampai 3 minggu sebelum pelaksanaan ini sudah mulai hangat dan kenyataannya ketika pelaksanaan luar biasa menyita perhatian ke semua pihak," ujarnya kepada NU Online Jakarta.
Hingga akhirnya, Kontingen PWNU DKI Jakarta konsentrasi untuk mempersiapkan barisan. "Jakarta kita rapatkan untuk bisa mengikuti kegiatan yang diadakan oleh panitia," lanjutnya.
Ia memberikan pesan untuk para santri melalui event Porseni NU ini, menjadi ajang seni dan olahraga yang bisa berkesinambungan dengan sportifitas Nahdlatul Ulama.
"Ini jadi obrolan, ternyata NU punya atlet yang cukup lumayan bagus, dari sini bisa masuk tingkat nasional dan para santri mudah-mudahan konsisten," tandasnya.
Terakhir ia berharap agar kontingen PWNU DKI Jakarta mampu menjadi juara umum pada gelaran Porseni NU yang pertama kali ini.
"Harapan saya DKI Jakarta juara umum," tutupnya.
Pewarta: Wiwit Musaadah
Editor: Khoirul Rizqy At-Tamami
