• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Kamis, 2 Mei 2024

Nasional

Sabdy S. Kusumanegara

Tokoh NU dan Pejuang Buruh Meninggal Akibat Badai di Jakarta

Tokoh NU dan Pejuang Buruh Meninggal Akibat Badai di Jakarta

Hujan deras bercampur petir dan angin yang terjadi di Jakarta, Selasa (11/4) kemarin membawa musibah yang menyebabkan meninggalnya tiga penumpang Mikrolet 08 jurusan Tanah Abang –Kota. Salah satu dari tiga penumpang yang meninggal itu ternyata adalah Abdy S. Kusumanegara, MBA (64 tahun). Dia adalah kader NU militan yang pernah menjabat sebagai salah satu Ketua DPP Sarbumusi, banom yang yang bergerak di bidang perburuhan dan ketenagakerjaan.
 
Pagi itu, hari selasa, sekitar pukul 09.00, Abdy keluar dari rumahnya di Jalan Lobak IV/10 Blok A, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dia pamit kepada sang istri tercinta, Isti’anah  akan memperbaiki mobilnya yang mengalami kerusakan di sebuah bengkel. Istrinya tidak mengetahui, lokasi atau nama bengkel tempat dia memperbaiki mobilnya itu, karena Abdy—demikian ia akrab disapa—tidak memberikan informasi yang jelas soal bengkel yang dituju.
 
Menurut penuturan pihak keluarga, besar kemungkinan, Abdy meninggal pada saat dia dalam perjalanan menuju Pasar Tanah Abang untuk membeli onderdil mobil yang rusak. Dalam waktu bersamaan, hujan deras terjadi di seluruh wilayah Jakarta. Menurut catatan Duta, setidaknya 20 pohon di Jakarta roboh akibat angin kencang yang mengiringi hujan.
 
Abdy dan penumpang Mikrolet lain tentu tidak menduga, mobil yang ditumpanginya ternyata akan tertimpa pohon besar, saat kendaraan yang ditumpanginya melintas di jalan Abdul Muis Jakarta Pusat, atau tepatnya di belakang kantor Departemen Komunikasi dan Informasi (Dekominfo). Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Selain Mikrolet, pohon besar itu juga mengenai Kijang dan Panther yang melintas di jalan tersebut.
 
Pihak keluarga hingga kini pun belum mengetahui di bengkel mana Abdy meninggalkan mobilnya. Hingga kini belum ada kabar dari pihak kepolisian mengenai mobil Almarhum. Kabar meninggalnya Abdy sendiri baru diterima oleh keluarga pada Selasa Malam, karena aparat yang mengevakuasi korban peristiwa tersebut mengalami kesulitan menghubungi pihak keluarga Abdy.
     
Sang istri sejak awal tidak mempunyai firasat apa-apa. Namun, pada bulan Maret lalu, almarhum pernah menyampaikan kepada istri untuk segera menyelasaikan segala tanggungan dan beban keluarga. Mendengar ucapan tersebut, istrinya menyamapaikan kesanggupannya membantu menyelesaikan segala tanggungan saat ini, termasuk masalah utang piutang.”Gak ada firasat apa-apa,” kata Istri Abdy S Kusuma Negara, Isti’anah.
 
Ketua DPP Sarbumusi, H. Junaidi Ali mengatakan, Abdy adalah sosok kader NU yang mempunyai jiwa perjuangan tinggi terhadap kaum buruh, sejak dia menjabat sebagai salah satu Ketua DPP Sarbumusi. Karena perjuanganya itu, dia saat ini masih dipercaya menjabat sebagai penasehat DPP Sarbumusi.”Dia itu benar-benar tokoh di Sarbumusi,” kata Junaidi Ali kepada Duta.
 
Hal senada disampaikan Ketua PBNU, Rozy Munir. Menurutnya, berdasarkan laporan berbagai pihak, Abdy baginya adalah tokoh buruh yang mempunyai semangat bekerja tinggi dan pantang menyerah. Dia  mendapat gelar Master Of Business Administration(MBA) dari sebuah universitas ternama di Philipina.
 
Selain menjabat sebagai salah satu ketua di DPP sarbumusi, dia juga tercatat pernah menjadi pengurus Federasi Sarikat Buruh Indonesia (FBSI) bersama dengan Tosari Wijaya, Endin Sofiehara, Muhammad Rojak, dan Tamam Ahda.”Yang saya tahu, dia itu pekerja keras. Dia itu kader Pak Idham Khalid (Ketua PBNU). Dia kerja bareng sama Pak Sutanto, Ketua Sarbumusi. Orangnya serius, mempunyai semangat kerja tinggi dan menguasai masalah perburuhan dengan baik,” tutur Rozy Munir.
 
Perannya yang aktif di NU diikuti oleh Isti’anah, istrinya. Isti’anah menjabat sebagai kepala bagian kesehatan di Pimpinan Pusat Muslimat NU pada kepemimpinan Khofifah Indar Parawansa Periode 2000-2006 lalu. Abdy memang senang melihat istrinya aktif di Muslimat NU. Dia mengikhlaskan istrinya untuk aktif di PP Pusat Muslimat NU, sebagai bukti kecintaannya terhadap NU.

Abdy meninggalkan tiga anak. Salah satu anaknya saat ini sedang menyelesaikan program studi strata t<>


Editor:

Nasional Terbaru