Jakarta Pusat, NU Online Jakarta
Pimpinan Wilayah Fatayat Nahdlatul Ulama (PWNU) Jakarta menggelar program Berkah Ramadhan di Gedung Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS) pada Ahad (23/3/2025). Acara ini meliputi tiga kegiatan utama buka bersama, sunatan massal, dan pembagian 1000 mukena.

Ketua PW Fatayat NU Jakarta, Kusnainik menjelaskan bahwa kegiatan sunat massal diikuti oleh 20 anak dari lima Pimpinan Cabang (PC) di Jakarta. Anak-anak yang sunat berusia antara tiga hingga sepuluh tahun. 

"Jakarta Timur ada lima anak. Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Jakarta Selatan juga ada perwakilan masing-masing," kata Nainik kepada NU Online Jakarta, pada Ahad (23/3/2025). 

Nainik juga mengungkapkan tantangan dalam pelaksanaan sunat massal, seperti jumlah peserta yang sedikit serta orang tua yang enggan mendaftarkan anak-anaknya untuk mengikuti kegiatan ini. 

"Ibu-ibu muda itu sekarang cuma cukup dua dan anak-anak itu tidak mau ikut sunatan massal seperti ini kadang-kadang suka gengsi, orang tuanya tidak mau," tuturnya. 

Guna menyiasati ketertarikan anak-anak mengikuti sunat massal, Nainik berinisiatif membagikan bingkisan kepada peserta sunat massal. Bingkisan tersebut berisi tas sekolah, sarung, alat tulis, makanan, dan uang. 

"Awalnya kita sedikit, tapi lama-lama jadi banyak yang ngasih. Alhamdulillah, jadi berkah di bulan Ramadhan ada bingkisan banyak banget pokoknya," ujarnya.

Sementara itu, kegiatan pembagian 1000 mukena telah didistribusikan ke beberapa PC Fatayat di seluruh Jakarta. Nanik juga mengatakan bahwa program Berkah Ramadhan merupakan bagian dari launching (peluncuran) pendistribusian 1000 mukena. 

"Jadi, mulai hari ini mukena itu boleh disebar ke mushola-mushola," kata Nainik.
 

Ia berharap, kegiatan semacam ini dapat diperluas sehingga bukan hanya Fatayat NU yang membantu masyarakat kelas bawah, tetapi ada pihak lain yang juga ikut bekerja sama mengadakan kegiatan sosial. 

"Kita berharap ada kegiatan-kegiatan sosial yang lebih banyak lagi untuk membantu kaum dhuafa yang ada di Jakarta seperti itu, terutama kaum perempuan khususnya," pungkasnya.