Jakarta Raya

Korupsi Petinggi Pertamina Oplos Pertalite Jadi Pertamax, Masyarakat Tuntut Pengawasan Ketat

Rabu, 26 Februari 2025 | 10:28 WIB

Korupsi Petinggi Pertamina Oplos Pertalite Jadi Pertamax, Masyarakat Tuntut Pengawasan Ketat

(Foto: https://pertamina.com)

Jakarta Pusat, NU Online Jakarta

Praktik korupsi yang dilakukan oleh sejumlah petinggi PT Pertamina memicu kemarahan masyarakat luas. Sebab, para tersangka korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang diduga mengoplos Pertalite menjadi Pertamax. 

 

Salah satu pengguna rutin Pertamax, Hanif Muhammad Ridho mengaku kecewa dan merasa dirugikan atas dugaan penjualan Pertalite oplosan dengan harga Pertamax.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

“Jujur, agak syok dan kecewa berat, motor pribadi saya selalu rutin menggunakan pertamax sekalipun diganti lain pastinya di atas RON 92," ujarnya kepada NU Online Jakarta, Rabu (26/2/2025).

 

Hanif menjelaskan bahwa dirinya memilih Pertamax karena tiga alasan utama. Pertama, untuk menjaga kualitas mesin kendaraan. Kedua, menghindari antrean panjang di SPBU. Ketiga, karena kualitas bahan bakarnya yang lebih baik dibandingkan jenis lain.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

"Tujuan bertahan di pertamax supaya bensinnya bagus. Kalau tahu kasus seperti ini sama saja merasa sangat dirugikan,” jelasnya.

 

Hal serupa juga dirasakan oleh Krisna Bagus Sajiwo, yang telah bertahun-tahun menggunakan Pertamax sebagai bahan bakar kendaraannya.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

“Saya kaget dan langsung bertanya-tanya, apakah selama ini saya benar-benar mendapatkan bahan bakar berkualitas atau ada kemungkinan sudah terkontaminasi?” ungkapnya.

 

Sementara itu pengguna setia Pertamax, Rafi Muhammad menekankan pentingnya pengawasan dalam distribusi BBM agar konsumen tidak dirugikan.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

“Kalau benar praktik oplosan ini terjadi secara luas, berarti ada masalah serius dalam pengawasan dan transparansi distribusi BBM,” ujarnya.

 

Rafi juga mendesak pemerintah untuk segera mengusut kasus ini secara transparan dan memberikan sanksi tegas kepada pihak-pihak yang terlibat. Jika perlu, berikan hukuman mati  bagi stakeholder yang terlibat dalam kasus ini karena merugikan masyarakat. 

 

"Konsumen berhak mendapatkan produk sesuai dengan yang mereka bayar, dan pengawasan terhadap distribusi BBM harus lebih ketat,” tegasnya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

Rafi berharap agar pihak berwenang lebih memperketat pengawasan di SPBU maupun jalur distribusi BBM, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap kualitas bahan bakar tetap terjaga.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND