Jakarta Timur, NU Online Jakarta

Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) Jakarta menggelar Bahtsul Masail bertajuk pengkajian kepustakaan kontemporer yang dirangkaikan dengan diskusi lintas agama, positif negatif artificial intelligence, dan solusi haji. Acara berlangsung di Kantor PWNU Jakarta, Utan Kayu, Jakarta Timur, pada Ahad (15/06/2025).

 

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jakarta KH Samsul Ma'arif menyampaikan ajakan kepada para tokoh agama untuk tidak lagi bersikap pasif dalam menyuarakan kritik sosial. Kiai Samsul Ma'arif menegaskan pentingnya tokoh agama menjadi mitra umat yang aktif demi kebaikan bersama.

 

"Kalau tokoh agama tidak didengar masyarakat, maka masalahnya bisa jadi ada pada tokoh agamanya sendiri," ujarnya.

 

Wakil Katib Syuriah Kiai Taufik Damas mengajak tokoh lintas agama untuk bersama-sama menanggulangi masalah judi online dan pinjaman online yang meresahkan masyarakat. Kiai Taufik Damas menyoroti kurangnya tekanan dari tokoh lintas agama kepada pemerintah dalam mengatasi permasalahan tersebut.

 

"Keresahan judol dan pinjol menjadi masalah di masyarakat, karena kita dari tokoh lintas agama belum menekan pemerintah untuk menanggulanginya," katanya.

 

Forum tersebut menghadirkan sejumlah tokoh penting dari berbagai agama, yaitu Romo Patrick Slamet Widodo (Katolik), Panindita Towari Ruhani (Hindu), Ruysya Supit (Konghucu), Maha Pandita Utama Suhadi Sendjaja (Buddha - NSI) dan Sekertaris Asosiasi Satelit Seluruh Indonesia Sigit Jatipuro.

 

Sekertaris Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) Jakarta Ahmad Fuad menjelaskan bahwa Bahtsul Masail merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh PWNU Jakarta untuk merespon berbagai permasalahan terkini di wilayah metropolitan.

 

"Ini adalah kegiatan rutin LBMNU DKI, di mana dalam setahun diadakan 2 kali beserta Bahtsul Masa'il tambahan untuk merespon segala problem-problem terkini, metropolitan," jelas Fuad.