Alissa Wahid: Penanganan Kekerasan Seksual di Pesantren Dimulai dari Cara Berpikir
Ahad, 12 Januari 2025 | 06:18 WIB
Jakarta Pusat, NU Online Jakarta
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Alissa Wahid menyampaikan dalam menangani kekerasan seksual di pesantren dimulai dari cara berpikir orang-orang yang ada di pesantren, khususnya para pengasuh.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
"Dalam menangani kekerasan seksual di pesantren hal yang pertama dilakukan perubahan cara berpikir orang-orang yang ada di dalamnya," ujar Alissa dikutip NU Online.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Alissa mengajak nawaning atau komunitas perempuan pengasuh pesantren untuk berperan sebagai penggerak masyarakat agar aspirasinya di dengar masyarakat luar pesantren.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
"Kita harus hadir sebagai pendidik, pengasuh serta penggerak masyarakat, agar suara kita di dengar di luar pesantren," ujar Alissa.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Pada kesempatan itu, Alissa mengajak nawaning untuk tampil di konteks yang lebih besar. Ia menceritakan dirinya sering diundang ke luar negeri untuk berbicara terkait keluarga Islami.
"Nanti suatu saat Nawaning yang harus berangkat," jelasnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Alissa menekankan nawaning harus menjadi perempuan yang berani, berintegritas, selaras antara pikiran, tindakan dan ucapan. Bertindak dengan nilai-nilai agama yang kuat.
"Kedua sebagai istri, bagaimana mewujudkan keluarga maslahat an-nahdliyah dan yang terakhir tugas Nawaning sebagai advokat kebijakan," jelasnya.
Baca selengkapnya di sini.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND