Akademisi Sebut Pentingnya Edukasi Ibu Pasca Melahirkan Solusi Hadapi Baby Blues
Kamis, 3 Oktober 2024 | 22:45 WIB
Sintia Nur Afifah
Kontributor
Jakarta Timur, NU Online Jakarta
Menurut data yang disajikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI tahun 2023 menunjukkan bahwa jumlah ibu yang melahirkan dan mengalami baby blues cukup tinggi  berkisar 50-70%.Â
Melihat kejadian itu, Dosen Psikologi Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Winda Maharani menyebutkan pentingnya edukasi ibu soal baby blues atau gangguan kesehatan mental yang dialami wanita pasca melahirkan dapat menurunkan efek negatif yang timbul dari baby blues.
"Kita perlu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang baby blues dan PPD (Postpartum Depression), serta memastikan akses yang mudah ke layanan kesehatan mental bagi ibu pasca melahirkan," katanya kepada NU Online Jakarta, Kamis (3/10/2024) malam.
Winda menjelaskan bahwa baby blues adalah kondisi yang wajar dialami oleh ibu yang baru melahirkan, terutama untuk anak pertama. Hal itu ditandai dengan gangguan dengan munculnya perubahan suasana hati, seperti gundah dan sedih secara berlebihan.
"Baby blues sebenarnya terjadi akibat perubahan hormonal yang signifikan pasca melahirkan," ujarnya.Â
Â
"Secara fisik, melahirkan itu sangat melelahkan. Rasa sakitnya setara dengan 20 tulang dipatahkan secara bersamaan," tambah Winda.
Winda mengatakan bahwa gejala baby blues biasanya hilang dalam waktu tujuh hingga 12 hari tanpa intervensi profesional, dengan catatan ibu mendapat istirahat cukup, nutrisi yang baik, dan dukungan dari suami serta keluarga.
"Dukungan dari orang terdekat sangat krusial dalam mencegah berkembangnya baby blues menjadi PPD," tambahnya.
Â
Winda juga memperingatkan bahwa tanpa dukungan yang memadai, baby blues dapat berkembang menjadi depresi pasca melahirkan atau PPD. Jika kasusnya terindikasi ke arah yang lebih serius, Winda menyarankan untuk segera mencari bantuan profesional seperti konselor, psikolog, dan psikiater.
"PPD inilah yang memungkinkan seorang ibu sampai menyakiti anaknya, dirinya sendiri, atau bahkan memiliki pikiran untuk bunuh diri," jelasnya.
Studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Annual Review of Clinical Psychology oleh Dr. Michael O'Hara dan Dr. Jennifer McCabe mengungkapkan bahwa 50-80% ibu baru mengalami baby blues, dengan potensi dampak jangka panjang yang signifikan jika tidak ditangani dengan tepat.
Terpopuler
1
Hasil Demo Ojol 2025: Komisi V DPR akan Gelar Rapat Bersama Kemenhub dan Aplikator
2
MWCNU Kramat Jati Teken Prasasti dan Resmikan Makam Syekh Jafar Jati
3
Warga Temukan Makam Kramat Syekh Jafar: Asal Muasal Nama Kramat Jati?
4
Ini 5 Tuntutan Ojol dalam Demo Besar-besaran 20 Mei 2025
5
Berita Duka: Suami Jurnalis Senior Najwa Shihab, Ibrahim Sjarief Wafat
6
Pengesahan Makam Syeikh Jafar Jati, Kiai Munif Ingatkan Perbanyak Doa Dalam Keadaan Sulit
Terkini
Lihat Semua