Jakarta Raya

Di Forum AISNU, KH Said Aqil Siroj Minta Santri Siap Hadapi Tantangan Global

Senin, 28 Juli 2025 | 19:50 WIB

Di Forum AISNU, KH Said Aqil Siroj Minta Santri Siap Hadapi Tantangan Global

Para peserta acara silaturahmi Arus Informasi Santri Nusantara (AISNU) Jakarta, Jawa Barat, dan Banten berfoto bersama di Pesantren Tsaqafah, Jakarta Selatan, Ahad (27/7/2025). (Foto: NU Online Jakarta)

Jakarta Selatan, NU Online Jakarta

Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj meminta santri untuk bersiap menghadapi tantangan global di era digital dan disrupsi teknologi. Pesan tersebut ia sampaikan dalam acara silaturahmi Arus Informasi Santri Nusantara (AISNU) Jakarta, Jawa Barat, dan Banten di Pesantren Tsaqafah, Jakarta Selatan, Ahad (27/7/2025).

 

Kiai Said Aqil menggambarkan kondisi saat ini sebagai masa yang penuh ujian dan cobaan luar biasa. Ia mengatakan bahwa generasi saat ini menghadapi tantangan yang belum pernah dialami generasi sebelumnya.

 

"Ketahuilah, sadarlah, kita sedang berada di tengah-tengah tsunami mihnah dan fitnah, ujian dan cobaan luar biasa. Gus Dur, Pak Nurcholis Majid, alhamdulillah sudah wafat, mereka tidak mengalami zaman seperti ini. Saya yang mengalami, dan kalian nanti akan menghadapi tantangan yang lebih berat lagi," ungkap Said Aqil.

 

Dia mengajak santri untuk tidak hanya mengandalkan khazanah keilmuan tradisional semata, namun juga mampu mengaktualisasikannya dalam menghadapi fenomena tersebut. Kiai Aqil mempertanyakan kemampuan santri menghadapi tantangan dengan mengandalkan khazanah tradisional yang ada.

 

"Pertanyaannya, mampukah kita menghadapi tantangan ini hanya dengan khazanah kitab kuning yang kita miliki? Dengan usul fiqh, tafsir, hadis, ilmu kalam, tarikh, tajwid?" tanya Buya Said kepada para hadirin.

 

Ia menegaskan bahwa khazanah tradisional saja tidak cukup tanpa aktualisasi yang tepat. Kiai Aqil menyampaikan perlunya kemampuan mengemas dan memanfaatkan khazanah tersebut dengan baik.

 

"Mampukah kita? Kalau hanya berhenti di titik itu, tentu tidak akan mampu. Tapi kalau kita bisa mengaktualisasikan, dengan keberanian, khazanah kita sudah cukup, tinggal bagaimana kita mengemas dan memanfaatkannya," tegas Buya Said.

 

Dia menyampaikan rasa bangganya atas kehadiran para peserta silaturahmi di Pesantren Tsaqafah. Kiai Aqil menilai kehadiran peserta bukan semata-mata karena datang ke pesantren yang ia dirikan, melainkan karena gerakan dan organisasi seperti AISNU merupakan ikhtiar penting untuk memperkuat kesiapan menghadapi tantangan zaman.

 

"Kedatangan kalian ke sini sangat membanggakan saya. Bukan hanya karena datang ke Tsaqafah, tapi karena harakah atau tanzhim ini merupakan upaya agar kita lebih siap menghadapi tantangan," ujar Buya Said.

 

Koordinator Wilayah (Korwil) AISNU Batavia Athallah Hareldi menyebutkan bahwa kegiatan tersebut menjadi wadah untuk mendiskusikan bersama terkait tantangan pesantren dan santri ke depan. Korwil AISNU Batavia menjelaskan pentingnya acara "Janten Rahayu" bagi generasi muda pesantren saat diwawancarai tim NU Online Jakarta, Senin (28/7/2025). 

 

"Acara 'Janten Rahayu' memiliki arti penting bagi generasi muda pesantren, para pemerhati komunitas Islam, serta santri pegiat media. Sebab, selain menjadi ajang silaturahmi, kegiatan ini juga menjadi momentum untuk memperkuat komitmen bersama dalam menjawab berbagai tantangan yang ada," jawab Arel.

 

Arel menambahkan bahwa berbagai isu strategis menjadi bahasan dalam acara tersebut. Ia menyebutkan bahwa diskusi mencakup topik-topik yang berdampak langsung terhadap komunitas Muslim.

 

"Mulai dari isu-isu seputar pesantren, perkembangan teknologi digital dan kecerdasan buatan (AI), hingga persoalan-persoalan lain yang berdampak langsung terhadap komunitas Muslim, khususnya lingkungan pesantren," tambah Arel.

 

Selain ngaji bersama Mustasyar PBNU KH Said Aqil Siroj, acara ini juga diisi dengan diskusi santai bersama tokoh-tokoh muda seperti Gus Romzi, Muhammad bin Jafar, dan Gus Muhammad Sukron Habibie, yang membahas arah gerakan santri dalam menjawab isu-isu strategis umat Islam di era digital. Acara ditutup dengan fun match mini soccer yang turut dihadiri Wali Kota Depok Supian Suri.