• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Kamis, 25 April 2024

Nasional

Jelang Tahun Politik 2024, Kiai Said Aqil Serukan Persatuan Indonesia

Jelang Tahun Politik 2024, Kiai Said Aqil Serukan Persatuan Indonesia
Kiai Said Aqil Siroj (tengah) dalam acara Refleksi Akhir Tahun LPOI di Pesantren Luhur Al Tsaqafah Ciganjur, Jakarta Selatan, pada Sabtu (31/12/2022). (Foto: NU Online Jakarta/Junaidi)
Kiai Said Aqil Siroj (tengah) dalam acara Refleksi Akhir Tahun LPOI di Pesantren Luhur Al Tsaqafah Ciganjur, Jakarta Selatan, pada Sabtu (31/12/2022). (Foto: NU Online Jakarta/Junaidi)

Jakarta Selatan, NU Online Jakarta

Ketua Umum Lembaga Persahabatan Ormas-Ormas Islam (LPOI) KH Said Aqil Siroj menyerukan kepada seluruh masyarakat untuk memperkuat persatuan dan kesatuan Indonesia, terutama dalam menghadapi atau mewaspadai turbulensi politik menjelang tahun politik 2024. 


Kiai Said secara tegas meminta pemerintah untuk mewaspadai politisasi agama. Bahkan, ia mendesak pemerintah untuk lebih berani melarang penyebarluasan paham khilafah dan takfiri yang anti-Pancasila. 


"Segera mengambil aksi nyata dan menindak berbagai provokasi anti-Pancasila, provokasi anti-NKRI, dan antipemerintah yang mengancam kesatuan dan keamanan nasional," tegas Kiai Said saat menyampaikan pidato refleksi akhir tahun 2022 di Pesantren Luhur Al Tsaqafah Ciganjur, Jakarta Selatan, pada Sabtu (31/12/2022). 


Tak hanya itu, Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini juga melarang pemerintah sebagai penyelenggara negara untuk menyalahgunakan kekuasaan demi kepentingan pribadi dan membangun eksistensi, apalagi hanya demi sebuah posisi. 


"Penyelenggara negara harus rela mengabdi dan memberikan pelayanan yang terbaik untuk Ibu Pertiwi, bukan mengeksploitasi dan mengakuisisi jejaring dan sumber daya negeri untuk pribadi," imbuh Pengasuh Pondok Pesantren Al Tsaqafah Jakarta ini. 


Kiai Said juga mengajak masyarakat untuk meningkatkan sikap beragama yang ramah, damai dan toleran di semua lingkungan. Ruang-ruang media sosial pun harus diisi dengan narasi yang menggaungkan kebinekaan dan toleransi, sehingga Pancasila masih terus terpatri di sanubari setiap anak negeri.


Ketua Umum PBNU 2015-2021 ini juga menyoroti soal kedaulatan pangan dan energi yang harus dipastikan lagi oleh pemerintah, agar bangsa Indonesia selalu siaga menghadapi turbulensi ekonomi dan ancaman resesi. 


Kiai Said menegaskan bahwa rakyat tidak boleh kelaparan. Sumber daya energi hijau yang berkelanjutan harus diimplementasikan. 


"Buka seluas-luasnya pengembangan energi baru dan terbarukan, jangan halangi pengembangannya hanya karena kepentingan ijon dan dikunci oligarki," tegasnya.


Lebih jauh, Kiai Said menilai tantangan kehidupan kemasyarakatan, kebangsaan, kenegaraan dan keberagamaan ke depan semakin kompleks. Karena itu diperlukan kecerdasan, kewaspadaan dan kolaborasi multipihak dalam menjaga dan melindungi negeri ini. 


"Visi kebangsaan dan kenegaraan harus diutamakan agar bangsa ini dapat selamat melewati berbagai ancaman tantangan gangguan dan hambatan dari dalam dan luar negeri. Semoga Allah selalu melindungi negeri ini," pungkas Kiai Said.


Pewarta: Khoirul Rezky
Editor: Aru Elgete


Editor:

Nasional Terbaru